Sabtu, 15 September 2012

Perubahan ekosistem dan pengaruhnya terhadap siklus karbon(




Apa yang akan terjadi senadainya terjadi perubahan pada suatu ekosistem? apakah mempunyai pengaruh terhadap perubahan iklim?
Salah satu penelitian yang mempelajari hal ini adalah Jaringan global FLUXNET yang menyediakan data siklus fluks karbon ekosistem netto untuk berbagai tipe iklim dan bioma. Mengkombinasikan data fluks eddy musiman, data konsentrasi CO2 di atmosfer dan data satelit yang menunjukkan indeks kehijauan ternyata menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan mengenai siklus karbon. Meningkatnya suhu di belahan bumi bagian utara akan mengakibatkan memanjangnya musim tanam yang bebas salju dan membantu mempertinggi fotosintesis pada musim semi. Akan tetapi, meningkatnya suhu ini jga mengakibatkan tingginya respirasi pada musim gugur yang pada akhirnya akan membatalkan tambahan netto pada carbon-sink daratan tahunan.



Hasil penelitian FLUXNET juga menunjukkan bahwa gangguan pada suatu ekosistem merupakan mekanisme utama yang merubah ekosistem dari penyerap karbon (carbon sink) menjadi pelepas karbon (carbon source). Gangguan seperti kebakaran mampu merubah neraca energi, air dan karbon pada suatu lahan secara dramatis dan kadang dalam waktu yang singkat. pada daerah tropis, ladang dan lahan rumput biasanya dibakar untuk menghilangkan tanaman yang tidak diinginkan dan menstimulasi tumbuhnya tanaman yang baru. Pembakaran, pertama2 akan melepaskan karbon ke atmosfer dan kemudian akan mengurangi albedo (ket: albedo adalah perbandingan antara radiasi yang dipantulkan dengan yang diterima pada suatu permukaan) suatu permukaan dari 15-20% menjadi kurang lebih 4%. Permukaan yang menjadi hitam akan menyerap lebih banyak energi matahari. Sebagai akibatnya suhu permukaan pada tengah hari akan dengan mudah mencapai 50 degC. Secara global kebakaran diprediksi mencapai 3-4,5 juta km2 per tahun, kurang lebih 4% dari permukaan lahan yang bervegetasi) dan melepaskan 2 – 3 Pg karbon ke atmosfer secara tahunan, dan ini ekuivalen dengan 30% dari emisi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil.



Artikel Terkait: