Rabu, 30 Januari 2013

Waspadai Keracunan Akibat Penyalahgunaan Metanol

Metanol


Anda pasti pernah mendengar apa itu metanol. Metanol merupakan bagian paling sederhana dari alkohol yang biasanya banyak digunakan dalam industri.
Metanol ini berbentuk cairan ringan, tidak berwarna, mudah menguap, dan mudah sekali terbakar. Metanol juga memiliki bau yang khas dan beracun.
Penggunaan metanol dalam dunia industri adalah untuk cat rumah, perekat/ lem, busa bantal, tekstil sintetis, plastik daur ulang, dan sebagai bahan bakar.

Metanol biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan minuman keras. Metanol memiliki harga yang relatif murah sehingga seringkali digunakan sebagai pengganti etanol dalam minuman keras.
Sayangnya, tidak banyak yang mengetahui bahwa efek metanol dalam minuman tersebut sangat membahayakan bagi orang yang mengonsumsinya, salah satunya bisa menyebabkan kecanduan.
Yang lebih berbahaya lagi ialah konsumsi minuman keras yang ilegal atau oplosan yang biasanya dicampurkan dengan metanol dalam jumlah yang signifikan.
Metanol yang sudah berada di dalam tubuh akan mudah sekali terserap dalam cairan tubuh. Yang berbahaya dari unsur metanol disini ialah metabolitnya yang dapat menyebabkan terjadinya asidosic metabolic, kebutaan permanen, dan juga kematian setelah melewati periode laten selama 6-30 jam.
Pada banyak kasus, ditemukan bahwa kandungan metanol pada minuman keras yang diminum korban cukup tinggi dan bisa jadi metabolit yang terkandung dalam metanol inilah yang menjadi salah satu penyebabnya.
Pertanyaannya, bagaimana metanol bisa meracuni tubuh? Metanol yang sudah masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme oleh enzim alcohol dehidrogenase (DHA) menjadi formaldehyde dan kemudian diubah lagi menjadi asam format. Kedua zat hasil metabolisme tersebut merupakan zat berbahaya dan beracun bagi tubuh, terutama asam formatnya.
Pada kasus keracunan metanol, formaldehida tidak pernah terdeteksi dalam cairan tubuh korban karena formaldehida yang terbentuk sangat cepat diubah menjadi asam format dan selanjutnya diperlukan waktu yang cukup lama (kurang lebih 20 jam) oleh enzim 10-formyl tetrahydrofolate synthetase (F-THF-S) untuk mengoksidasi asam format menjadi senyawa Karbon dioksida dan air sehingga ditemukan adanya korelasi antara konsentrasi asam format dalam cairan tubuh dengan kasus keracunan metanol.

Gejala Keracunan Metanol

Pada awalnya orang yang mengalami keracunan metanol ini akan merasakan adanya gangguan yang terjadi pada saluran pencernaan seperti sakit perut, mual, dan muntah-muntah.
Gejala tersebut kemudian dilanjutkan dengan adanya depresi pada susunan saraf pusat dan terlihat gejala-gejala yang sangat mirip dengan korban yang mengalami keracunan alkohol seperti sakit kepala, sakit otot, badan terasa lemah, kejang-kejang, dan lainnya. Dan apabila tak segera ditolong maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut:
  • Kerusakan saraf optik: Gejala-gejala yang dialami meliputi dilatasi pupil, penglihatan menjadi kabur, dan akhirnya kebutaan yang permanen.
  • Gejala lain: mual, muntah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat, tekanan darah menurun, syok kemudian koma, dan akhirnya meninggal.
Apa yang harus dilakukan jika Anda atau orang di samping Anda mengalami gejala keracunan metanol? Kalau tertelan, maka langkah yang harus dilakukan ialah segera menghubungi dokter terdekat dan jangan dirangsang untuk muntah.
Bila terhirup, kondisi ini bisa ditangani dengan memindahkan korban ke tempat udara segar dan diistirahatkan. Jika perlu, pasang masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernapasan buatan dan segera hubungi dokter terdekat.
Bila terkena mata, cuci mata dengan air mengalir yang banyak sambil mata dikedip-kedipkan sampai dipastikan terbebas dari metanol dan segera periksakan ke dokter.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA BERKOMENTAR DAN UNGKAPKAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL INI.

NO SARA
NO PORNOGRAFI
NO SPAM
NO LINK ON
NO LINK OFF

JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBAGIKAN ARTIKEL INI KE JEJARING SOSIAL YANG ANDA SUKA YA :)