Kamis, 29 Agustus 2013

Gejala Dan Diagnosa Pneumonia Yang Perlu Anda Ketahui

Penyakit pneumonia telah menjadi salah satu penyakit yang sangat serius karena termasuk ke dalam salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia. Oleh karena itu penyakit ini harus dikenali sedini mungkin agar dapat ditangani sebelum menjadi lebih parah. Terlebih lagi penyakit ini mampu menular ke siapa saja.

DokterSehat.com- Pneumonia adalah jenis radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Penyebab utamanya adalah bakteri, virus, dan jamur. Proses peradangan telah terjadi di mana terdapat konsolidasi yang disebabkan pengisian rongga alveoli dan eksudat. Pertukaran gas tidak dapat berlangsung pada daerah yang mengalami konsolidasai tersebut, sedangkan darah dialirkan ke sekitar alveoli yang tidak berfungsi.
Penyakit pneumonia memiliki tingkat resiko yang tinggi pada anak-anak di bawah usia dua tahun dan usia lanjut. Gejala umum yang ditampakkan pneumonia adalah demam, batuk, serta napas dan detak nadi yang cepat. Selain itu, terjadi kegagalan pernapasan dan tekanan darah yang sangat rendah atau dikenal dengan syok septik. Sedangkan jika pneumonia menyerang pada bayi yang baru lahir, memiliki gejala yang bertahap, yaitu bayi tiba-tiba sakit dengan suhu tubuh yang naik turun.
Berikut ini beberapa diagnosa gejala pneumonia yang perlu Anda ketahui.
  • Napas yang keluar terdengar kasar, namun dalam pemerikasaan menggunakan stetoskop terdengar suara yang lemah.
  • Pada hasil rontgent telah menunjukkan peningkatan sel darah putih pada bagian paru kanan atau kiri.
  • Telah terdeteksi adanya jamur, bakteri, dan fungi pada sampel dahak (sputum). Namun pengujian ini sangat sulit dilakukan pada anak-anak.
  • Tes darah yang dilakukan menunjukkan peningkatan sel darah putih dengan dominasi netrofil untuk pneumonia yang disebabkan infeksi bakteri. Namun jika didominasi limfosit memungkinkan pneumonia yang diakibatkan infesi virus.
  • Pneumonia dengan tingkat yang berat ditandai dengan batuk yang disertai dengan kesulitan bernapas. Sedangkan pada bayi terlihat napasnya sesak, bayi tampak menarik perut dalam-dalam saat bernapas.
  • Sedangkan pada pneumonia yang lebih berat lagi ditandai dengan batuk dan sulitnya bernapas disertai gejala sianosis sentral, yaitu dada atau perut, bibir dan lidah bayi berwarna kebiruan, bahkan menjadi susah untuk minum.
Untuk mencegah terjadinya pneumonia pada anak dibutuhkan kekebalan tubuh sejak dini, yaitu dengan menjaga keseimbangan gizi dan nutrisi, cukup istirahat, dan rutin melakukan oleh tubuh. Dengan pemberian ASI terbukti mampu menurunkan angka penyakit pneumonia pada bayi dan balita. Sedangkan untuk imunisasi, terdapat imunisasi khusus penangkal gejala pneumonia, yaitu HIB (Haemophilus Influenzae tipe B) dan Pneumokokus.



Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA BERKOMENTAR DAN UNGKAPKAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL INI.

NO SARA
NO PORNOGRAFI
NO SPAM
NO LINK ON
NO LINK OFF

JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBAGIKAN ARTIKEL INI KE JEJARING SOSIAL YANG ANDA SUKA YA :)