Kamis, 29 Agustus 2013

Takut Kelihatan Jelek? Awas Terkena Body Dysmorph Disorder



Body dysmorph disorder merupakan gangguan mental yang memperhatikan penampilan secara berlebihan. Cacat sedikit saja yang muncul maka akan membuat penderita gangguan ini sangat khawatir, padahal belum tentu orang lain tahu ada yang keliru pada penampilannya.
Jika kondisi ini sampai membuat seseorang stres bahkan kehidupan sosialnya sampai terganggu maka dapat dipastikan orang tersebut menderita body dysmorph disorder. Kebanyakan rasa khawatir pada orang-orang ini lebih bersifat imajinasi. Pada kasus lainnya, mungkin terdapat abnormalitas pada bentuk tubuh mereka, namun kekhawatiran mereka terhadap hal tersebut terlalu dibesar-besarkan.

Pria yang mengalami gangguan body dysmorph disorder biasanya kerap disibukkan dengan pembentukkan tubuh dan otot, alat kelamin, serta terjadinya penipisan pada rambut. Sementara pada penderita wanita biasanya muncul rasa khawatir yang berlebihan terhadap kulit, payudara, rambut, dan perut.
Ciri dan Karakteristik Diagnostik
Ciri-ciri diagnostik:
  • Penderita merasa betah berjam-jam hanya untuk memeriksakan diri di depan cermin dan melakukan tindakan ekstrim untuk memperbaiki sesuatu yang dianggap cacat.
  • Penderita akan terfokus pada kecacatan fisik yang dibayangkan atau dibesar-besarkan dalam hal penampilan mereka.
  • Penderita bisa membuang semua cermin di rumahn yasupaya tidak bisa melihat sesuatu yang dianggap merusak penampilannya.
  • Penderita bisa melakukan operasi plastik berkali-kali.
  • Penderita percaya bahwa orang lain memandang diri mereka jelek dan memiliki penampilan fisik yang tidak menarik.
  • Penderita bisa memunculkan perilaku kompulsif dalam rangka mengoreksi kerusakan yang dipersepsikannya.
Karakteristik diagnostik:
  • Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. Bahkan, jika ditemukan ada sedikit anomali tubuh, kekhawatiran orang tersebut menjadi berlebihan.
  • Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
  • Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya, ketidakpuasan dengan bentuk dan ukuran tubuh pada anoreksia).


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA BERKOMENTAR DAN UNGKAPKAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL INI.

NO SARA
NO PORNOGRAFI
NO SPAM
NO LINK ON
NO LINK OFF

JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBAGIKAN ARTIKEL INI KE JEJARING SOSIAL YANG ANDA SUKA YA :)