Jumat, 13 September 2013

diperkosa dan di beri tato

Latishia Sanchez dan tato yang ditinggalkan pelaku (c) video CBS News
Dilansir CBS News, seorang wanita bernama Latishia Sanchez bercerita bahwa dia diperkosa oleh pacarnya dan teman-teman pacarnya saat masih berusia 14 tahun. "Saya tidak berpikir akan mengalami pemerkosaan, apalagi oleh orang yang tidak saya kenal, apalagi oleh pacar saya sendiri," ujar Latishia yang saat ini sudah berusia 20 tahun. Yang menyedihkan, setelah diperkosa, sang pacar sengaja membuat tato namanya di leher Latishia.

"Ini sangat berat," ujar Latishia, walaupun sudah 6 tahun sejak kejadian itu, "Sekarang, cermin selalu saya tutupi karena saya tidak bisa melihat diriku sendiri," lanjutnya. Hal ini dapat dimengerti, karena melihat tato nama pelaku pemerkosaan menempel pada tubuh akan sangat menyakitkan dan membekas selamanya. Latishia juga mengaku sambil menahan tangis bahwa dia masih berjuang melupakan kejadian pahit 6 tahun lalu dan bangkit untuk menghadapi masa depan.
Kejahatan Paksa Beri Tato di Tubuh Wanita Menjadi Tren Baru
Hal yang hampir sama dialami wanita lain, dilansir Dailymail. Wanita yang tidak mau disebut namanya dan tinggal di dekat Latishia, 22 tahun, mengaku bahwa kekasihnya dengan paksa menato tubuh wanita muda itu. "Saya bersama kekasih saya selama lima tahun. Dia lebih tua. Dia sangat kasar terhadap saya," ujarnya. "Setelah saya berniat mengakhiri hubungan kami, dia memelukku lalu menyandera saya, kemudian dia memberi tato berupa namanya di seluruh tubuh saya. Hal ini bukanlah sesuatu yang saya inginkan," ujarnya.
Dawn Maestas (c) video CBS News
Sementara itu, Dawn Maestas, seorang spesialis penghapusan tato mengatakan bahwa dia sudah sering menghapus puluhan tato para wanita yang menjadi korban kejahatan dan kekerasan saat pacaran. Menurut Dawn, para pelaku sengaja meninggalkan tato nama mereka pada korban sebagai tanda 'kau adalah milikku'. Dawn sendiri pernah mengalami kejahatan yang sama, sehingga dia tahu bagaimana tersiksanya memiliki yang tidak diinginkan dan kisah memilukan di balik tato itu.
"Hal ini (pemberian tato secara paksa) seperti Anda mengalami kecelakaan mobil, setiap kali Anda melihat di lokasi kejadian, Anda akan kembali mengingat kecelakaan itu," ujar Dawn. Saat ini, Dawn Maestas bekerja sukarela menghapus tato-tato di tubuh korban tanpa dipungut biaya. Bagi Dawn, ini adalah salah satu cara menghapus trauma para wanita yang menjadi korban.
Semoga saja kejahatan seperti ini berakhir.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA BERKOMENTAR DAN UNGKAPKAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL INI.

NO SARA
NO PORNOGRAFI
NO SPAM
NO LINK ON
NO LINK OFF

JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBAGIKAN ARTIKEL INI KE JEJARING SOSIAL YANG ANDA SUKA YA :)