Minggu, 01 September 2013

Kenali Penyakit Antraks Lebih Dekat

Antraks merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang dapat mnginfeksi kulit, saluran pencernaan, dan paru-paru. Antraks bisa menular dan berakibat fatal. Penyakit ini dapat menular ke manusia dari binatang seperti sapi, domba, dan kambing.

Penyebab
Bakteri Bacillus anthracis merupakan penyebab utama terjadinya penyakit ini. Bakteri ini dapat bertahan hidup dalam tanah dan produk hewan seperti wol selama puluhan tahun. Seseorang bisa terinfeksi antraks jika bakteri masuk melalui kulit, dan bisa juga akibat mengkonsumsi daging yang sudah tercemar atau disebabkan menghirup spora ataupun bakteri.
Gejala
Gejalanya dapat muncul dalam waktu 12 jam sampai 5 hari setelah terpapar bakteri. Infeksi kulit diawali munculnya benjolan merah-coklat yang membesar diikuti pembengkakan di sekelilingnya. Benjolan akan menjadi lepuhan dan mengeras, lalu tengahnya pecah dan mengeluarkan cairan bening, selanjutnya membentuk keropeng hitam. Kelenjar getah bening pada daerah yang terkena bisa membengkak dan penderita akan merasa tidak enak badam, sakit kepala, mual, muntah, demam, kadang otot terasa sakit.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya, didukung adanya riwayat kontak dengan hewan. Untuk mendiagnosis infeksi paru-paru, dapat diambil contoh dahak untuk dibiakkan; sayangnya  laboratorium tidak selalu bisa menemukan bakteri penyebabnya.
Pengobatan
Pengobatan dilakukan berdasarkan infeksinya. Infeksi kulit diobati dengan suntikan penisilin atau tetrasiklin maupun eritromisin per-oral. Sementara infeksi paru-paru diobati dengan penisilin intravena. Untuk mengurangi peradangan paru-paru bisa digunakan kortikosteroid. Bila pengobatan tertunda akibat diagnosis yang belum pasti maka kemungkinan bisa picu kematian.  Jika pengobatan tertunda (biasanya karena diagnosisnya belum pasti), maka kemungkinan akan terjadi kematian.
Pencegahan
Orang-orang yang memiliki resiko tinggi kontak dengan hewan (misalnya dokter hewan, teknisi laboratoriuim dan pekerja pemintalan tekstil yang mengolah bulu binatang) bisa mendapatkan vaksinasi.



Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA BERKOMENTAR DAN UNGKAPKAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL INI.

NO SARA
NO PORNOGRAFI
NO SPAM
NO LINK ON
NO LINK OFF

JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBAGIKAN ARTIKEL INI KE JEJARING SOSIAL YANG ANDA SUKA YA :)