DENPASAR,
RIMANEWS – Seni dan Budaya Indonesia tak dipungkiri sudah dikenal ke
seluruh dunia. Sekitar 30 mahasiswa dari University of Western Australia
(UWA) akan belajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, khususnya
mengenai tabuh, tari dan seni lukis, sesuai kurikulum yang diterapkan
lembaga pendidikan tinggi di Pulau Dewata.
"Mereka akan
mengikuti proses belajar mengajar di Bali selama dua bulan, realisasi
program pertukaran mahasiswa dan dosen antara ISI Denpasar dengan UWA,"
kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai. S di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, kedatangan mahasiswa asing di Kampus ISI Denpasar itu
menjadi tantangan bagi para dosen untuk mampu mengajar dan berkomunikasi
menggunakan bahasa Inggris dengan baik.
"Saya lihat para dosen
sudah mulai bercakap-cakap menggunakan bahasa Inggris. Kebiasaan itu
perlu terus dilakukan, disamping memantapkan diri melalui kursus dengan
instruktur orang asing yang telah disiapkan kampus," ujarnya.
Ia menambahkan, ke-30 mahasiswa asing itu akan datang setelah
penandatangan naskah kerja sama antara ISI Denpasar dengan UWA yang akan
dilakukan pada akhir Februari mendatang.
Kesepakatan
penandatanganan naskah kerja sama ke dua belah pihak itu dilakukan
setelah sebelumnya kedua belah pihak saling mengunjungi dan merasakan
manfaat untuk saling isi mengisi satu sama lain dalam menyempurnakan
kurikulum proses belajar mengajar.
Saat penandatangan naskah
kerja sama tersebut tim ISI Denpasar yang akan datang ke University of
Western Australia, sekaligus diharapkan bisa diisi dengan pameran hasil
karya seni hasil mahasiswa dari kedua lembaga pendidikan tinggi
antarnegara itu.
Dekan Fakultas Arsitektur Landscape dan Visual
Art University of Western Australia, Profesor Paul Trinidad pada akhir
November 2010 sempat berkunjung ke ISI Denpasar untuk membahas kerja
sama perguruan tinggi seni antarnegara.
Selain itu puluhan mahasiswa dan dosen juga sempat mengadakan pameran dan seminar bersama dengan mahasiswa ISI Denpasar.
Prof Rai menambahkan, setelah dapat merasakan manfaat dari kerja sama
perguruan tinggi antarnegara, baru naskah kerja sama ditandatangani
dengan harapan berbagai kegiatan yang dilakukan selama ini dapat
ditingkatkan di masa-masa mendatang.
Pihaknya sejak dini telah
membuka pendaftaran bagi mahasiswa dan dosen yang betul-betul berminat
mengikuti program pertukaran mahasiswa dan dosen tersebut ke Australia,
sekaligus mempersiapkan diri dalam penguasaan bahasa Inggris.
Lembaga akan mendukung kegiatan itu dengan merencanakan pembiayaan dan
berharap mahasiswa dan dosen dapat mengikuti program tersebut dengan
baik, harap Prof Rai. [mam]
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=403844663002263&set=a.227150314005033.63713.214985411888190&type=1&relevant_count=1