Rabu, 31 Oktober 2012

Antisipasi Demam Berdarah! saat Musim Hujan Telah Datang


Memasuki musim penghujan ini, ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali mengintai, terlebih negara kita termasuk Negara beriklim tropis yang merupakan tempat hidup favorit bagi nyamuk. Demam ini bisa menjadi penyakit yang mematikan jika tidak segera ditangani, khususnya anak-anak yang seringkali menjadi sasaran empuk dari gigitan nyamuk ini. Sebagai orangtua, sebaiknya berusaha mencegah agar anak dan seluruh anggota keluarga agar terhindar dari penyakit ini.




Wabah demam berdarah yang menarik perhatian dunia pertama kali muncul di Manila pada tahun 1954. Sebagian besar kasus demam berdarah terjadi di negara yang terletak pada daerah tropis dan subtropics seperti dinegara kita ini “Indonesia”. Hal ini tidak mengherankan karena nyamuk suka dengan lingkungan yang hangat untuk hidup. Nyamuk Aedes aegypti merupakan pembawa virus dari penyakit Demam Berdarah. Cara penyebarannya melalui nyamuk yang menggigit seseorang yang sudah terinfeksi virus demam berdarah, virus ini akan terbawa dalam kelenjar ludah si nyamuk kemudian nyamuk tersebut menggigit orang yang sehat. Bersamaan dengan terhisapnya darah dari orang yang sehat, virus demam berdarah juga berpindah ke orang yang baru saja tergigit dan menyebabkan orang sehat tadi terinfeksi.

Nyamuk demam berdarah ini memiliki siklus hidup yang berbeda dari nyamuk biasa, Nyamuk ini aktif dari pagi sampai sekitar jam 3 sore untuk menghisap darah yang juga berarti dapat menyebarkan virus demam berdarah. Sedangkan pada malam hari, nyamuk ini tidur. Maka, berhati-hatilah terhadap gigitan nyamuk pada siang hari dan cegah nyamuk ini menggigit anak yang sedang tidur siang.

Kebiasaan dari nyamuk ini adalah senang berada di genangan air bersih dan di daerah yang banyak pohon seperti di taman atau kebun. Genangan air pada pot bunga mungkin menjadi salah satu tempat favorit nyamuk yang dapat terlupakan oleh Anda. Untuk itu mari kembali menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan disekitar, banyak sekali yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi DBD ini, dengan cara menguras bak penampung air atau tempat-tempat lain yang berpotensi menampung air yang bisa digunakan oleh nyamuk berkembang biak, seperti ban bekas atau kaleng bekas.

Perlu sekali kesigapan jika ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala penyakit demam berdarah. Bekali diri Anda dengan informasi seputar penyakit ini agar dapat membantu mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue ini.

Perlu diketahui bahwasannya demam berdarah (DBD) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, sakit kepala, mual, bintik-bintik kemerahan di badan, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.

Akibat infeksi virus dengue, permeabilitas pembuluh darah meningkat sehingga cairan dalam pembuluh darah akan keluar. Hal ini menyebabkan orang yang terkena akan kekurangan cairan. Selain itu sel darah beku (trombosit) jumlahnya turun, sehingga orang yang terkena demam berdarah akan mengalami perdarahan seperti mimisan, bintik merah di kulit dan perdarahan saluran cerna (muntah darah atau berak warna hitam).

Jika demam berdarah mulai merebak disekitar kita, ada beberapa hal penting selain 3 M plus (menguras bak air, menutup tempat penampungan air, menimbun atau menjual barang bekas, fogging, abatisasi, mosquito repellent dll) yaitu :

1.    Jaga daya tahan tubuh dengan cara :

•    Hindari bekerja atau bermain yang terlalu berat sehingga kelelahan,
•    Cukup makan dan gizi seimbang,
•    Minum madu dan habbatussauda setiap hari,
•    Cukup istirahat.

2.    Jika ada keluarga yang terkena demam, maka sebaiknya melakukan :

•    Anggap demam tersebut adalah demam berdarah,
•    Banyak minum air yang diberi madu (minimal 2 liter per hari),
•    Kompres dengan air hangat (untuk menurunkan demam) atau minum obat penurun demam,
•    Cukup istirahat,
•    Minum herbal yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dan bersifat anti virus (sambiloto, mahkota dewa, meniran, mengkudu dll),
•    Mengkonsumsi jus jambu biji merah dan tomat.

Jika demam tetap berlanjut sampai hari ketiga, sebaiknya melakukan periksa darah untuk mengetahui demam berdarah atau tidak. Dan ingat !!! demam berdarah tidak ada obatnya (karena disebabkan oleh virus), penanganan dini akan menghindarkan kita dari kerugian yang lebih besar lagi.

Berikut beberapa bahan-bahan alami yang dapat menyembuhkan penyakit DBD, antara lain:
1. Daun Jambu Biji
Berdasarkan hasil riset, daun jambu biji ialah bahan yang paling bagus untuk menaikkan trombosit, sehingga pendarahan bisa dihindari. Menurut penelitian, memberikan air rebusan jambu biji bisa menaikkan jumlah trombosit sampai 100.000/mm3 dalam tenggang waktu sekitar 16 jam.

Penelitian pada kelompok penderita yang hanya mendapat infus dan tidak minum air rebusan daun jambu biji, trombosit baru naik setelah 33 jam. Padahal, titik rawan penyakit ini adalah 24 jam. Walaupun trombosit akan naik dengan sendirinya bila masa kritisnya sudah lewat, tetapi ada baiknya jika kita barjaga-jaga terhadap hal-hal negatif akibat DBD.

Daun jambu biji mengandung enzim quercetin yang berfungsi menghambat terbentuknya enzim mRNA yang ada di dalam virus. Oleh karena terhambat inilah, virus akan mati. Jadi, selain memperbaiki trombosit, air rebusan ini juga membunuh virusnya, sekaligus menambah cairannya. Untuk mendapatkan air rebusan daun jambu biji, caranya cuci bersih lima lembar daun jambu biji, rebus dengan air sampai airnya sepertiga bagian.
2. Buah Jambu Biji
Jus jambu biji merah selama ini memang terkenal sebagai obat demam berdarah. Tetapi kandungan quercetin di dalam buah jambu biji ini lebih sedikit dibanding daunnya. Perbandingannya, 1 lembar daun jambu biji setara dengan 1 kg jambu biji. Kalau untuk air rebusan ini butuh 5 lembar daun, berarti penderita perlu mengonsumsi 5 kg jambu biji supaya setara. Untuk dosisnya, minumkan pada penderita sesering mungkin, misalnya 2-3 jam sekali.