Minggu, 28 Oktober 2012

Hubungan Artikulasi (Antartulang)







Kali ini kita akan membahas hubungan antar tulang, di mana hubungan antar tulang biasa dikenal dengan istilah Artikulasi. Hubungan antatulang dikelompokkan dalam 3 bagian besar, yaitu DiartosisAmfiartrosis dan Sinartrosis.
 
1. Diartrosis
Hubungan 2 tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerak, dinamakan diartrosis. Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
 
a. Sendi peluru, persendian yang memungkinkan gerak paling bebas dibanding sendi yang lain, bergerak ke segala arah, ujung tulang yang satu berbentuk bongkol, ujung tulang yang lain berbentuk cekungan. Contoh: 1) Sendi antara tulang lengan atas dengan tulang belikat.
2) Tulang paha dengan tulang pinggul.
 
b. Sendi luncur, persendian yang memungkinkan gerakan menggeliat, membungkuk, dan menengadah. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
 
c. Sendi pelana, persendian yang gerakannya dua arah seperti orang naik kuda di atas pelana. Contoh: gerak pada ibu jari, antara metacarpal dan carpal.
 
d. Sendi engsel, persendian yang gerakannya satu arah seperti engsel pintu. Contoh: siku, lutut, mata kaki, ruas-ruas jari.
 
e. Sendi putar, persendian yang menimbulkan gerakan memutar (rotasi) tulang yang satu mengitari tulang yang lain.
Contoh:
  • Hubungan antara tulang hasta dan pengumpil. 
  • Antara tulang atlas dan tulang pemutar.
  • Pada pergelangan tangan.
  • Pergelangan kaki.
f. Sendi geser atau sendi kejut, persendian yang gerakannya menggeser. Contoh: hubungan antartulang pergelangan tangan.
 
2. Amfiartrosis
Hubungan tulang yang masih memungkinkan adanya sedikit gerakan kedua ujung tulang yang dihubungkan oleh tulang rawan dinamakan amfiartrosis. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang, dan hubungan antara tulang belakang dengan tulang iga.
 
3. Sinartrosis
Suatu sistem persendian pada tulang yang tidak dapat digerakkan, seperti terjadi pada persambungan tulang-tulang tengkorak dinamakan sinartrosis. Berdasarkan komponen penghubungnya, sinartrosis dibedakan menjadi dua, yaitu :
  • Sinartrosis sintibrosis, bila komponen penghubungnya berupa serabut-serabut jaringan ikat. Contoh: hubungan antartulang tengkorak.
  • Sinartrosis sinkondrosis, bila komponen penghubungnya berupa tulang rawan. Contoh: hubungan antarruas-ruas tulang belakang. Latihan berikut akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan mengembangkan kecakapan personal dan akademik kalian.

Anda sedang membaca artikel tentang Hubungan Antartulang (Artikulasi), kami sadar artikelHubungan Antartulang (Artikulasi) masi banyak kekurangan. Besar harapan kami semoga artikel iniHubungan Antartulang (Artikulasi) dapat memberikan manfaat bagi kita semua