Sakit gigi yang diderita jangan sampai dipandang sebelah mata, jika di diamkan gigi dapat mengalami bengkak dan meradang. Gigi yang berlubang tidak disebabkan oleh ulat, lubang gigi terjadi akibat pertemuan antara bakteri dan gula. Gula dari sisa makanan menjadi lubang kecil pada email gigi, lubang kecil itu selanjutnya menjadi celah bagi sisa makanan dan bakteri, sehingga lubang semakin besar dan melubangi dentin.
Hal ini akan terus terjadi sampai akhirnya akar gigi habis dan hanya tersisa akar gigi, gigi yang berlubang mempermudah masuknya kuman penyakit menuju saluran darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit gigi lainnya. Salah satunya adalah kista, kista itu sendiri ialah rongga patologis yang biasanya berdinding jaringan ikat dan berisi cairan kental atau semi likuid. Kista dapat berada dalam jaringan lunak ataupun keras seperti tulang. Rongga kista di dalam rongga mulut selalu dibatasi oleh epitel.
Kista periapikal adalah kista yang terbentuk pada ujung apeks atau akar gigi yang jaringan pulpanya sudah nonvital atau mati. Kista ini merupakan lanjutan dari pulpitis atau peradangan pulpa. Dapat terjadi di ujung mana pun dan dapat terjadi pada semua umur. Ukurannya pun berkisar antara 0.5-2cm. Tapi bisa juga lebih. “Kalau kistanya membesar, bisa menekan syaraf gigi.
Kebanyakan kista periapikal ditemukan secara tidak sengaja selama pemeriksaan rutin. Karena merupakan kelanjutan dari nekrosis pulpa (akar gigi yang jaringan pulpanya sudah nonvital atau mati), pada pemeriksaan fisik akan didapatkan tes thermal yang negatif dan tes EPT yang negatif. Periapikal terlihat sebagai gambaran radiolusen yang menempel pada apex dari akar gigi.
Untuk mencegah timbulnya kista maka hindari gigi berlubang dengan membatasi makanan-makanan yang mengandung gula serta menjaga kebersihan gigi dengan rutin menyikat gigi sesuai dengan tuntunan Rosululloh SAW.
Dari Abi Hurairoh RA ‘sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda : Seandainya tidak memberatkan ummatku, maka aku akan perintahkan kepada mereka untuk bersiwak (membersihkan gigi) pada setiap akan shalat. (HR Bukhari dan Muslim).
Untuk mengobati gigi berlubang dapat menggunakan bahan-bahan alam yang ada di sekitar kita diantaranya cengkeh dan garam. Cengkeh atau minyak cengkeh dapat dimasukkan kedalam lubang gigi atau dikumur bersama garam.
Data manfaat
Uji Praklinik : Penggunaan secara topikal ekstrak methanol kuncup bunga cengkeh (dosis 2 mg/telinga) pada telinga tikus terinduksi edema oleh 12-O-tetradekanoilforbol-13-asetat, menunjukkan bahwa ekstrak metanol putik bunga cengkeh dapat menghambat produksi interleukin-8 oleh lipopolisakarida pada makrofog tikus secara infitro dengan konsentrasi 0,1mg/ml. Secara invitro ekstrak methanol 80% bunga cengkeh, dosis 0,1mg/ml dapat menghambat induksi sitokin tipe interleukin-8 (IL-8) pada makrofag yang telah diaktivasi lipolisakarida dan di isolasi dari peritoneal dan diisolasi dari peritoneal tikus sebesar lebih dari 50%. Secara patofisiologi, IL-8 merupakan agen yang berperan dalam penyakit inflamasi.
“Siwak adalah pembersih mulut dan sebab ridhanya Rabb”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Kandungan Batang Kayu Siwak:
Hasil penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh (1995) terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak itu sendiri memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
1. Kandungan kimia, seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
2. Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
3. Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Apabila sudah terjadi kista periapikal, maka untuk pengobatannya dilakukan dengan pembersihan di mana semua jaringan gusi yang mati dan karang gigi dibuang. Karena pembersihan ini menimbulkan nyeri, digunakan obat bius lokal. Beberapa hari pertama setelah pembersihan, pasien diharuskan berkumur-kumur dengan minyak cengkeh yang dicampur garam beberapa kali dalam sehari.
http://www.kliniksehat.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1717:gigi-berlubang-dapat-sebabkan-kista-periapikal&catid=6:artikel&Itemid=19