by Rachmatunisa – detikinet
Jakarta – Komputer yang tengah terinfeksi virus seharusnya tidak diperbolehkan terkoneksi dengan internet dan tetap dalam karantina hingga benar-benar sehat. Demikian dikatakan para peneliti keamanan komputer di Microsoft.
Bukan tanpa sebab, tim dari Microsoft mengajukan saran itu tentunya guna mencegah virus menyebar ke komputer lain. Itu sebabnya, komputer bervirus menurut mereka harus ‘dikerangkeng’ dari koneksi internet.
Corporate Vice President Microsoft Scott Charney dalam blognya menuliskan bahwa komputer bervirus sama seperti orang sakit yang poetnsial menularkan penyakitnya. “Ketika sebuah komputer yang tidak terlindungi terkena virus, ini akan berisiko menimbulkan ancaman bagi komputer lain,” tulisnya.
Corporate Vice President Microsoft Scott Charney dalam blognya menuliskan bahwa komputer bervirus sama seperti orang sakit yang poetnsial menularkan penyakitnya. “Ketika sebuah komputer yang tidak terlindungi terkena virus, ini akan berisiko menimbulkan ancaman bagi komputer lain,” tulisnya.
Kendati demikian, seperti dilansir Guardian dan dikutip detikINET, Selasa (12/10/2010), mereka pun menyadari langkah semacam ini terlalu drastis. Dan hal lain yang mengganjal adalah, siapakah nantinya yang akan memberikan semacam sertifikasi bahwa sebuah komputer sudah sehat dan boleh kembali berinternet?
Hal ini diamini oleh peneliti dari firma keamanan internet dan komputer Kaspersky Ram Herkanaidu. Menurutnya, mengisolasi komputer bervirus dari internet bukanlah solusi yang tepat.
“Jika komputer yang terinfeksi virus tidak dilarang mengkases internet, lalu bagaimana komputer tersebut mengupdate anti virus dan software patch lainnya?,” ujarnya.
Jutaan komputer di seluruh dunia dengan sistem operasi Windows terinfeksi virus tanpa sepengetahuan penggunanya. Dan tak jarang sering dimanfaatkan untuk menyebarkan miliaran email spam dan melakukan serangan ke situs tertentu.