Batik sebagai hasil seni budaya bangsa Indonesia mulai dikenal dan disukai di dunia.
Batik tulis produksi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menembus pasar internasional seperti di negara bekas pecahan Uni Soviet, Jepang, dan Amerika.
“Saya terus berupaya memperkenalkan Batik Sleman di kancah internasional melalui sejumlah pameran, saat ini banyak negara yang mulai tertarik dengan Batik Sleman ini,” kata Bambang Sumardiyono, pemilik Wisata Batik Nakula Sadewa di Sleman.
Jika selama ini banyak di kenal batik Pekalongan, Yogyakarta, maupun Solo, katanya, dirinya berupaya mempromosikan Batik Sleman yang diproduksi di Sleman.
“Saya hanya berusaha memperkenalkan bahwa Sleman juga merupakan daerah produksi batik dan tidak kalah dengan batik dari daerah lain,” katanya.
Ia mengatakan, dalam setiap pameran yang digelar di sejumlah negara seperti Rusia, Latvia, Jepang, Jerman, dan Amerika ternyata apresiasi masyarakat terhadap Batik Sleman sangat bagus.
“Berapapun batik yang saya bawa pasti ludes dibeli bahkan batik-batik yang digunakan untuk display juga ikut dibeli setelah pameran usai,” katanya.
Bambang mengatakan, saat ini pemintaan batik di negara-negara tersebut cukup tinggi. Selama satu bulan minimal omzet mencapai Rp200 juta.
Bambang mengatakan, saat ini pemintaan batik di negara-negara tersebut cukup tinggi. Selama satu bulan minimal omzet mencapai Rp200 juta.
“Batik kimono yang dipasarkan di Jepang saja untuk satu unitnya bisa mencapai harga Rp75 juta,” katanya.
Ia mengatakan, untuk tetap mempertahankan pasar batik Sleman di dunia internasional, dirinya tetap berusaha menjaga kualitas terutama masalah pengunaan bahan pewarna alam.
“Mereka sangat menghargai penggunaan pewarna alami, sehingga kami tetap mengutamakan pewarna alam ini. Memang kualitas warna lebih bagus dengan pewarna sintetis atau kimia, namun kami berusaha agar warna alami dapat sebagus pewarna sintetis,” katanya.
Sumber: antaranews.com