Selasa, 18 September 2012

Pesan Bung Karno tentang Pemilu


PEMILIHAN UMUM


Djangan mendjadi tempat pertempuran, perdjuangan kepartaian jang dapat memetjah persatuan bangsa INDONESIA.

Demikian bunyi salah satu poster Pesan Bung Karno kepada rakyat Indonesia tanpa kecuali dalam menghadapi Pemilu. Rakyat pemilih, maupun rakyat yang dipilih.

Bung Karno, satu-satunya Presiden Republik Indonesia yang secara konsisten berdiri di atas semua pihak. Saat ia terpilih menjadi Presiden, saat itu juga dia bukan lagi milik partai. PNI dan Partindo adalah dua partai yang pernah dibidani dan menjadi kendaraan politik Sukarno.

Akan tetapi, sebagai seorang Presiden, ia kemudian tidak lagi berpartai. Ia menaungi seluruh partai politik. Ia menjadi bapak bangsa. Ini yang tidak pernah ditiru oleh para penerusnya, baik Soeharto (Golkar), Habibie (Golkar), Gus Dur (PKB), Megawati (PDI-P), Susilo Bambang Yudhoyono (Partai Demokrat). Mereka tidak pernah melepaskan diri dari partainya, karenanya, tidak ada satu presiden pun (setelah Bung Karno) yang benar-benar berdiri di atas semua golongan, menjadi pengayom bagi seluruh rakyatnya. (roso daras)


Tania — bersama Hafiz Ogan Tbk, Yhtie Toubara, Yudz Irawan, Sabda Palon, Budi Robet, Dayak Sangar, Ahmad Naira, Imam KacoNk Bonex Dutam, Izzy Zain, Eens She Putsrha Bunkshu, Dika Rock, Kelly Cara, Lenggae Phoetrha Oeghaehn, Niki Djanuar, Adi Panjie, Guntur JA Wess dan Lya Descanova EL Tanjung.

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=405921269461269&set=a.227150314005033.63713.214985411888190&type=1&relevant_count=1&ref=nf

Artikel Terkait: