Oleh: Muhib Al Majdi / Arrahmah.com
Kita sering mendengar tentang hadits-hadits ini belakangan ini, tapi taukah anda bahwa hadits ini palsu dan lemah. Banyak orang mengerjakan amalan-amalan berlebihan pada bulan sya'ban yang mana amalan tersebut tidak diajarkan nabi, mereka berdalih menggunakan hadits-hadits berikut ini.
Hadits-hadits tentang puasa sunah di bulan Sya'ban
Hadits pertama
عن عائشة، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم :"شعبان شهري و رمضان شهر الله وشعبان المطهر ورمضان المكفر" .
موضوع -
موضوع -
Dari Aisyah dari Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan Allah. Sya'ban adalah (bulan) yang mensucikan dan Ramadhan adalah bulan yang menghapuskan (dosa-dosa)."
Ini adalah hadits palsu. Imam Al-‘Ajluni berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh Ad-Dailami dari Aisyah secara marfu'. Ibnu Al-Ghars berkata: Guru kami berkata hadits ini dha'if. (Kasyful Khufa' wa Muzilul Ilbas, juz 2 hlm. 13 no. 1551).
Imam Al-Munawi berkata dalam Faidhul Qadir Syarh Jami' Shaghir :Di dalam sanadnya ada Hasan bin Yahya Al-Khusyani. Imam Adz-Dzahabi berkata:Imam Ad-Daruquthni mengatakan ia perawi yang matruk (ditinggalkan haditsnya, yaitu tertuduh memalsukan hadits).Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani melemahkannya dalam Dha'if Jami' Shaghir no. 3402.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyqa dan Ad-Dailami dari Aisyah secara marfu' dengan lafal: "Bulan Ramadhan adalah bulan Allah dan bulan Sya'ban adalah bulanku. Sya'ban adalah (bulan) yang mensucikan dan Ramadhan adalah (bulan) yang menghapuskan (dosa-dosa)." Sanadnya sangat lemah sebagaimana dijelaskan oleh syaikh Al-Albani dalam Dha'if Jai' Shaghir no. 34119.
Hadits kedua
وروي عن أنس، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم : "رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي".
Dari Anas dari Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku."
Ini adalah hadits palsu. Imam Al-‘Ajluni berkata: "Diriwayatkan oleh Ad-Dailami dan lainnya dari Anas secara marfu'. Namun Imam Ibnu Jauzi menyebutkannya dalam kitab Al-Maudhu'uat (hadits-hadits palsu), demikian pula al-hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam bukunya Tabyinul ‘Ajab fi maa Warada fi Rajab." (Kasyful Khafa' juz 2 hlm. 510 no. 1358).
Hadits ketiga
وسئل النبي صلى الله عليه وسلم أي الصوم أفضل بعد رمضان قال : "شعبان لتعظيم رمضان" قال في أي الصدقة أفضل ؟ قال : " صدقة في رمضان "
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan, maka beliau Shollallahu 'alaihi wasallam menjawab, "(Puasa) Sya'ban karena untuk mengagungkan (puasa) Ramadhan." Beliau Shollallahu 'alaihi wasallam juga ditanya tentang sedekah yang paling utama, maka beliau Shollallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Sedekah di bulan Ramadhan."
Dinyatakan lemah oleh syaikh Al-Albani dalam Dha'if At-Targhib wat Tarhib no. 618.
وفي رواية : عن أنس مرفوعاً : "أفضل الصيام بعد رمضان شعبان". –
Dalam riwayat lain dari Anas secara marfu' dengan laafal: "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Sya'ban."
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari juz 4 hlm. 152-154 mengatakan: "Sanadnya dha'if."
Hadits keempat
عن أنس : "إنما سمي شعبان لأنه يتشعب فيه خير كثير للصائم فيه حتى يدخل الجنة"
Diriwayatkan dari Anas berkata:"Bulan ini disebut Sya'ban karena di dalamnya kebaikan bercabang demikian banyak bagi orang yang berpuasa sunnah segingga ia masuk surga."
Ini adalah hadits palsu. Diriwayatkan oleh Al-‘Iraqi dalam Tarikh Qazwin dengan lafal di atas dan Abu Syaikh bin Hibban dengan lafal: "Tahukah kalian kenapa bulan ini disebut Sya'ban?..." Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini palsu dalam Dha'if Jami' Shaghir no. 2061.
Hadits kelima
وعن زيد العمي عن يزيد الرقاشي عن يروي بن مالك قال قال النبي صلى الله عليه وسلم : "خيرة الله من الشهور شهر رجب وهو شهر الله من عظم شهر رجب فقد عظم أمر الله ومن عظم أمر الله أدخله جنات النعيم وأوجب له ، وشعبان شهري فمن عظم شعبان فقد عظم أمري ومن عظم أمري كنت له فرطا وذخرا يوم القيامة ، وشهر رمضان شهر أمتي فمن عظم شهر رمضان وعظم حرمته ولم ينتهكه وصام نهاره وقام ليله وحفظ جوارحه خرج من رمضان وليس عليه ذنب يطلبه الله به" . منكر –
Dari Zaid al 'ama dari Yazid Ar-Raqasyi dari Yarwi bin Malik berkata: Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bulan Allah yang paling baik adalah bulan Rajab karena ia adalah bulan Allah. Barangsiapa mengagungkan bulan Rajab berarti ia telah mengagungkan perkara Allah.Dan barangsiapa mengagungkan perkara Allah maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang penuh kenikmatan dan hal itu pasti baginya. Sya'ban adalah bulanku, maka barangsiapa mengagungkan bulanku berarti telah mengagungkan perkaraku. Dan barangsiapa mengagungkan perkaraku maka aku menjadi pendahulu dan simpanan pahala baginya pada hari kiamat. Adapun bulan Ramadhan adalah bulan umatku. Barangsiapa mengagungkan bulan Ramadhan, memuliakan kehormatannya tanpa melanggarnya, berpuasa di siang harinya, shalat (tahajud dan witir) pada malam harinya dan menjaga anggota badannya (dari perbuatan dosa) maka ia keluar dari bulan Ramadhan tanpa memiliki sedikit pun dosa yang akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah."
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman juz 3 hlm. 374 no. 3813. Imam Ahmad bin Hambal berkata: Sanad hadits ini sangat mungkar (lemah sekali).
Hadits keenam
عن أنس : "أفضل الصوم بعد رمضان شعبان لتعظيم رمضان و أفضل الصدقة صدقة في رمضان."
Dari Anas berkata: "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Sya'ban untuk memuliakan Ramadhan dan sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan."
Imam Al-Munawi berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan ia menganggapnya hadits gharib, dan juga diriwayatkan oleh Al-Baihaqi. Keduanya meriwayatkan dari jalur Shadaqah bin Musa dari Tsabit dari Anas. Imam Adz-Dzahabi dalam kitab Al-Muhadzab mengatakan: Para ulama menyatakan Shadaqah (bin Musa) adalah perawi yang lemah." Syaikh Al-Albani juga melemahkannya dalam Dha'if Jamii' Shaghir no. 1023.
Sumber : http://arrahmah.com