Diabetes tipe satu biasa disebut diabetes yang bergantung pada insulin, atau diabetes juvenil, yang diderita oleh anak-anak dan remaja. Lebih jarang ditemukan ditemukan dibandingkan dengan diabetes tipe dua.
Diabetes tipe satu disebabkan karena faktor genetis dan faktor penyebab lainnya. Diabetes tipe satu sering muncul tiba-tiba pada masa anak-anak (dibawah usia 20 tahun), dengan gejala-gejala tertentu. Seperti, turunnya berat badan secara drastis, mudah lelah, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar atau haus.
Penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan pesatnya pertumbuhan penyakit diabetes tipe satu di dunia. Ada beberapa faktor risiko diabetes tipe satu :
1. Riwayat kesehatan kleluarga dengan diabetes tipe satu. Namun, 80 % penderita diabetes tipe satu tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga dnegan diabetes tipe satu.
2. Infeksi virus, gondongan atau sampak, bisa menyebabkan reaksi imun dan bisa menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
3. Infeksi virus pada masa kehamilan bisa meningkatkan risiko anak terkena diabetes tipe satu. Lebih dari 20 % anak-anak terkena infeksi sewaktu berada dalam rahim (tertular dari infeksi pada ibunya), akan terkena diabetes tipe satu dalam 5 sampai 20 tahun mendatang.
Cara mendiagnosa diabetes tipe satu adalah dengan memeriksakan kadar gula dalam darah, dibarengi dengan adanya keton dalam urin. Hal ini cukup dilakukan untuk mengetahui dan memastikan apakah sesorang mengidap diabetes tipe satu atau tidak.
Penderita diabetes tipe satu harus menghindari kadar gula yang melewati batas normal, baik itu terlalu rendah ataupun terlalu tinggi, hiperglikemia dan hipoglikemia, karena keduanya dapat berakibat fatal. Hiperglikemia dapat menebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil, dan akan menghakibatkan kerusakan permanen jika tidak diberi tindakan secepatnya. Sedangkan hipoglikemia menyebabkan hilangnya kesadaran.
sumber: www.mediaindonesia.com
sumber: www.mediaindonesia.com