Menekuni budidaya perikanan, kini tak boleh lagi mengandalkan cara-cara konvensional. Karena eranya sekarang semuanya serba teknologi. Kalau tidak mengikuti perkembangan hasil riset mutakhir, kita pun akan ketinggalan dalam tingkat keberhasilan dan hasil panen.
Dalam empat tahun terakhir, budidaya gurami di berbagai tempat telah memanfaatkan Teknik Guba untuk mendongkrak hasil panen. Hasilnya, sungguh luar biasa. Pada awalnya memang diterapkan di perikanan tambak, seperti udang windu dan bandeng air payau. Belakangan juga meluas diaplikasikan di perikanan darat seperti gurame, lele, nila, patin dan bawal, dengan hasil yang sangat menakjubkan.
Untuk aplikasi di lele misalnya, dengan Teknik Guba untungnya jauh berlipat. Hal ini karena disamping mempersingkat waktu panen, juga mempersedikit panan yang dihabiskan, memperberat bobot ikan, dan meminimalkan ikan yang mati atau kena penyakit. Asal dilakukan dengan disiplin pasti hasilnya seratus persen berhasil.
BUDIDAYA PERIKANAN DENGAN TEKNIK GUBA
APLIKASINYA DASYAT DI GURAME, UNTUNG BERLIPAT DI LELE
APLIKASINYA DASYAT DI GURAME, UNTUNG BERLIPAT DI LELE
“Kalau pake Teknik Guba ini, pada budidaya lele, dengan menebar benih 5.000 ekor ukuran 7-9 maka akan bisa dipanen sekitar 50–54 hari. Bobot yang dihasilkan akan mencapai 6,2 kwintal. Sedang pakan yang dihasilkan cuma cuma 2,5 zak saja per 1000 ekornya. Jadi, amat sangat banyak penghematan di pakan, dibandingkan dengan cara konvensional. Disini petani akan merasakan keuntungannya yang berlipat ganda,” ujar Wiwied Usman, sekjen permina yang akan bicara dalam Diklat Budidaya Ikan Teknik Guba, besok MINGGU 19 PEB di Kampung Gurami Jambidan BantuL Yogyakarta.
Selain pada lele, kedasyatan Teknik Guba ini juga terlihat pada budidaya nila dan patin. Dengan menambahkan probiotik pada pakannya secara rutin maka tingkat pertumbuhan ikan akan jauh lebih merata. “Tumbuhnya cepat karena 90% pakan yang masuk akan menjadi daging. Selain itu, kacena pencernaan bekerja maksimal maka tidak akan ada ikan yang tumbuh kerdil atau kecentet. Sehingga panen bisa dilakukan serempak dengan bobot yang hampir semua merata. Ikan juga kebaldari serangan jamur dan penyakit lain karena kondisi air akan berada dalam PH yang stabil sehingga ikan pun antistres,” jelasnya.
Diklat yang diadakan oleh PerMina akan menghadirkan pembicara dari Tim PerMina Yogyakarta. Among Kurnia Ebo (konsultan agribisnis dan pakar marketing) dan Wiwied Usman (sekjen Permina, pelaku budidaya perikanan berjejaring nasional). Salah satu kelebihan dari diklat ini adalah peserta tidak hanya berhenti di acara seminar, tetapi akan mendapatkan bimbingan terus menerus dari PerMina sampe berhasil. Jika ada kendala sewaktu-waktu dalam soal teknis budidaya, PerMina akan memberikan layanan konsultasi online 24 jam…
*** info lengkap 0274 9357800 dgn PerMina (Hubungi juga untuk jadwal pelatihan-pelatihan selanjutnya)
BUDIDAYA LELE dan GURAME DENGAN TEKNIK GUBA