Sabtu, 03 November 2012

Bahaya Perokok Pasif yang Terabaikan

 Pengamat kesehatan, Dr Didik Prasetyo, mengingatkan publik yang selama ini berpendapat keliru yang mengatakan perokok aktif saja yang terkena dampak buruk merokok. Padahal, perokok pasif yang juga sama besarnya kena dampak negatif seringn terabaikan.


Didik Prasetyo dalam acara konsultasi publik soal rencana peraturan bupati kawasan bebas asap rokok, menunjukkan sekitar 57 persen rumah tangga di Indonesia rata-rata terdapat satu orang perokok aktif. Dari angka tersebut, 91,8 persen perokok tersebut berusia lebih 10 tahun.

Menurut Didik, angka tersebut sungguh memprihatinkan. Karena, sebgaian besar setiap penduduk ini terdapat satu anggota keluarga,bahkan lebih tergolong perokok aktif. Anggota keluarga lainnya, termasuk perokok pasif yang turut kena dampak buruk dari bahaya merokok.

Data lain menunjukkan, penduduk Indonesia ternyata masuk lima besar konsumen rokok dunia. Tercatat, menyebabkan kematian sebanyak 427.948 jiwa per tahun.

Jika melihat catatan di tingkat dunia, kematian akibat rokok 4,9 persen per tahun. Sekitar 70 persen terdapat di negera berkembang termasuk Indonesia.

Didik mengingatkan, dampak buruk bagi konsumen rokok sangat besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan seseorang. Beragam penyakit yang ditimbulkan akibat merokok.

"Yang perlu diperhatian publik sekarang, dampak butuk merokok bukan saja dialami perokok aktif saja. Tapi, juga perokok pasif. Ini yang kadang diabaikan dan tidak disadari oleh masyarakat. Perokok pasif yang terkena dampak buruk," tuturnya. (eds/rin)

Sumber: http://republika.co.id/berita/68918/Bahaya_Perokok_Pasif_yang_Terabaikan

Artikel Terkait: