Sebuah konferensi besar pada Jumat, 23/11/12, mengenai zona bebas senjata pemusnah massal (Bebas WMD) di Timur Tengah dibatalkan karena kekhawatiran pada kritik Israel dan akan semakin mengisolasi rezim Tel Aviv.
Acara besar tersebut dilaporkan dibatalkan sepihak lantaran kekhawatiran AS atas kritik Israel di kawasan itu. Rezim Zioni
s Israel adalah satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah.
"Kami tidak akan mendukung sebuah konferensi yang setiap negara akan tunduk pada tekanan atau isolasi," kata Victoria Nuland, juru bicara Departemen Luar NegeriAS, menyinggung rezim Israel.
Israel secara luas diketahui memiliki antara 200 dan 400 hulu ledak nuklir.
Namun Victoria Nuland mengatakan bahwa negara-negara di kawasan itu tidak dapat menyepakati kondisi yang dapat diterima untuk konferensi dan dia menyatakan bahwa kondisi sekarang di Timur Tengah menyebabkan konferensi dibatalkan.
"Amerika Serikat percaya bahwa kesenjangan konseptual yang mendalam bertahan di wilayah tersebut, terkait pendekatan terhadap keamanan regional dan pengaturan pengawasan senjata," ujar Nuland dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan oleh AFP, Sabtu, 24/11/12.
"Perbedaan ini hanya dapat dijembatani melalui keterlibatan langsung dan kesepakatan di antara negara-negara di wilayah tersebut. Negara luar tidak bisa memaksakan sebuah proses pada wilayah tersebu, lebih dari apa yang mereka dapat hasilkan.
Inggris dan Rusia, sebagai sponsor utama dari konferensi-konferensi besar itu bersikeras mengatakan semua negara-negara regional khususnya Israel harus menghadiri pertemuan, namun Tel Aviv menolak hadir dalam konferensi, menurut laporan tersebut yang menjadi penyebab pembatalan acara.
Rezim Israel menolak semua kesepakatan regulasi nuklir internasional - Non-Proliferasi nuklir (NPT) pada khususnya - dan juga menolak mengizinkan fasilitas nuklirnya berada di bawah inspeksi peraturan internasional. [Islam Times/on]
"Kami tidak akan mendukung sebuah konferensi yang setiap negara akan tunduk pada tekanan atau isolasi," kata Victoria Nuland, juru bicara Departemen Luar NegeriAS, menyinggung rezim Israel.
Israel secara luas diketahui memiliki antara 200 dan 400 hulu ledak nuklir.
Namun Victoria Nuland mengatakan bahwa negara-negara di kawasan itu tidak dapat menyepakati kondisi yang dapat diterima untuk konferensi dan dia menyatakan bahwa kondisi sekarang di Timur Tengah menyebabkan konferensi dibatalkan.
"Amerika Serikat percaya bahwa kesenjangan konseptual yang mendalam bertahan di wilayah tersebut, terkait pendekatan terhadap keamanan regional dan pengaturan pengawasan senjata," ujar Nuland dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan oleh AFP, Sabtu, 24/11/12.
"Perbedaan ini hanya dapat dijembatani melalui keterlibatan langsung dan kesepakatan di antara negara-negara di wilayah tersebut. Negara luar tidak bisa memaksakan sebuah proses pada wilayah tersebu, lebih dari apa yang mereka dapat hasilkan.
Inggris dan Rusia, sebagai sponsor utama dari konferensi-konferensi besar itu bersikeras mengatakan semua negara-negara regional khususnya Israel harus menghadiri pertemuan, namun Tel Aviv menolak hadir dalam konferensi, menurut laporan tersebut yang menjadi penyebab pembatalan acara.
Rezim Israel menolak semua kesepakatan regulasi nuklir internasional - Non-Proliferasi nuklir (NPT) pada khususnya - dan juga menolak mengizinkan fasilitas nuklirnya berada di bawah inspeksi peraturan internasional. [Islam Times/on]
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=498029733563465&set=a.358080187558421.91077.201917846507990&type=1&relevant_count=1