Cabai Rawit secara umum memang bisa ditanam disembarang tempat, daerah dan waktu. Cabai dapat tumbuh mulai di dataran rendah sampai tinggi, diareal sawah, tegalan. Sedangkan untuk waktu Cabai bisa ditanam pada musim Hujan sampai ke Musim Kemarau. Meski tanaman ini mampu untuk tumbuh dan berbuah pada berbagai situasi, tentu untuk mendapatkan produksi, serta produktivitas yang kita inginkan. Tanaman cabai rawit tak tahan banyak hujan, terutama pada waktu berbunga, karena bunga-bunganya akan mudah gugur. Bila tanah becek ( tergenang air), maka tanaman akan mudah terserang penyakit. Kegagalan tanaman Cabai Rawit disebabkan oleh salah perkiraan mengenai keadaan hujan.
Waktu tanam yang baik adalah pada awal musim kemarau ( Maret / April). Didaerah beriklim kering seperti di Jawa Tengah Cabai Rawit dapat ditanam pada musim Hujan, asalnya drainase baik untuk dilahan menggunakan sistem surjan .
Syarat Tumbuh
Secara umum pertumbuhan cabai rawit akan sangat baik kalau ditanam di daerah dengan curah hujan dan panas yang cukup. Penanaman pada tempat yang berbeda dari persyaratan tersebut akan menghasilkan buah dan kualitas yang tidak kita dapatkan. Faktor lokasi penanaman berperan cukup besar dalam berproduksinya buah Cabai Rawit. Paling cocok pada ketinggian 0 – 500 m dari permukaan laut, dan suhu rata – rata 19 – 30 o C dan curah hujan 1.000 – 3.000 mm/tahun.
Tanah untuk media tumbuh Cabai Rawit secara umum harus kaya bahan organik , gembur dan sarang serta pH ( derajat kemasaman ) 6.0 -7.0. Bila tingkat kemasaman lebih rendah dapat dinaikan dengan penambahan pemberian kapur pertanian ( dolomite)
Budi daya cabai memang tergolong beresiko tinggi. Namun, resiko ini bisa diminimalisir dengan memperhatikan beberapa hal yang terkait dengan budi dayanya. Salah satunya adalah dengan memperhatikan syarat tumbuh cabai.
Syarat tumbuh ini ditentukan oleh dua hal. Pertama, curah hujan dan kelembapan. Kedua, jenis tanah, pH tanah, dan ketinggian lahan.
Curah Hujan dan Kelembapan
Curah hujan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan produksi buah cabai. Curah hujan yang ideal untuk bertanam cabai adalah 1.000 mm/tahun. Curah hujan yang rendah menyebabkan tanaman kekeringan dan membutuhkan air untuk penyiraman. Sebaliknya, curah hujan yang tinggi bisa merusak tanaman cabai serta membuat lahan penanaman becek dan kelembapannya tinggi.
Kelembapan yang cocok bagi tanaman cabai berkisar antara 70-80%, terutama saat pembentukan bunga dan buah. Kelembapan yang melebihi 80% memacu pertumbuhan cendawan yang berpotensi menyerang dan merusak tanaman. Sebaliknya, iklim yang kurang dari 70% membuat cabai kering dan mengganggu pertumbuhan generatifnya, terutama saat pembentukan bunga, penyerbukan, dan pembentukan buah.
Jenis Tanah, pH Tanah, dan Ketinggian Lahan
Sebenarnya, cabai menyukai tanah yang gembur dan banyak mengandung unsur hara. Cabai tumbuh optimal di tanah regosol dan andosol. Penambahan bahan organik, seperti pupuk kandang dan kompos, saat pengolahan tanah atau sebelum penanaman dapat diaplikasikan untuk memperbaiki struktur tanah serta mengatasi tanah yang kurang subur atau miskin unsur hara.
Sebaiknya, pilih lahan penanaman yang agak miring untuk menghindari genangan air. Namun, tingkat kemiringan lahan tidak lebih dari 25%. Lahan yang terlalu miring menyebabkan erosi dan hilangnya pupuk, karena tercuci oleh air hujan. Tanah yang terlalu datar harus dibuatkan saluran pembuangan air.
Kadar keasaman (pH) tanah yang cocok untuk penanaman cabai secara intensif adalah 6-7. Tanah dengan pH rendah atau asam harus dinetralkan dulu dengan cara menebarkan kapur pertanian. Sebaliknya, tanah yang terlalu basa atau pH-nya tinggi bisa dinetralkan dengan cara menaburkan belerang ke lahan penanaman.
Saat ini ketinggian lahan tidak lagi menjadi masalah untuk menanam cabai. Secara umum, cabai bisa ditanam pada ketinggian lahan dari 1-2.000 m dpl. Ketinggian tempat berpengaruh pada jenis hama dan penyakit yang menyerang cabai. Di dataran tinggi, penyakit yang menyerang biasanya disebabkan oleh cendawan atau jamur. Sedangkan di lahan dataran rendah biasanya penyakit yang menyerang dipicu oleh bakteri.
Artikel Terkait:
buah dan sayur
- Khasiat Daun Pepaya Untuk Menghilangkan Caplak Atau Kutil
- 20 Khasiat Kunyit Bagi Kesehatan dan kecantikan
- Manfaat Kunyit Untuk Kesehatan Tubuh
- 17 Manfaat Buah Manggis Untuk Kesehatan
- Kandungan Serta Manfaat Kunyit
- Khasiat Buah, Daun, Batang, Akar, Biji dan Bunga Sirsak
- Khasiat Daun Sirsak Untuk Menyembuhkan Penyakit Rematik
- Cara Mengolah Daun Sirsak Menjadi Obat
- Manfaat Khasiat Daun Sirsak Dan Buahnya Untuk Kesehatan
- Manfaat Buah Mengkudu Sebagai Tanaman Obat
- Manfaat Daun Sirsak dan Buah Sirsak Untuk Pengobatan
- Kenali Ciri-ciri Tahu Berformalin
- Manfaat Kulit dan Buah Manggis Untuk Kesehatan
- Khasiat dan Manfaat Buah Manggis Bagi Kesehatan
- Manfaat Lemon Bagi Kesehatan dan Kecantikan
- SEHAT DENGAN RUTIN MENGKONSUMSI TOMAT EMPAT BELAS MANFAAT TOMAT
- Manggis Sebagai Obat HIV Aids
- Khasiat Buah Manggis Untuk Kesehatan
- Manfaat Teh untuk Pengobatan Hipertensi
- Manfaaat Kulit Pisang Untuk Kesehatan
- Khasiat Buah Belimbing untuk Kesehatan
- Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan
- Manfaat Buah Kelengkeng untuk Obat Tradisional
- Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan
- Manfaat Stroberi sebagai Obat Kanker
Pertanian dan Perkebunan
- Rempah-rempah Termahal di Dunia
- Kursi-kursi Taman Terunik di Dunia
- Pemupukan pada Tanaman Kelapa
- Mengenal lebih dekat Hama dan Penyakit Cabai
- Keuntungan dan Kekurangan Polybag sebagai Wadah Tanam
- Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Daun
- Cara Pemakaian Pupuk Daun
- Mengenal lebih dekat Rambutan Antalagi
- Mengenal lebih dekat Pisang
- Budidaya dan Manfaat sebagai Tanaman Obat SEMBILOTO
- Pemeliharaan Tanaman Buah Mangga
- Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat
- Pemeliharaan Tanaman Jeruk Bebas CVPD
- TINJAUAN TEKNIS Penyakit Bulai Jagung
- Kumpulan Undang Undang , Peraturan, Keputusan Pertanian
- Program Pertanian Untuk Petani Tahun 2010 - 2014
- Faktor iklim yang mempengaruhi budidaya sayuran
- TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA
- HAMA yang menyerang pada Tanaman JERUK
- Penyakit pada Tanaman JERUK
- Mengapa ada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga bagi Kelembagaan Tani
- Pengendalian Penyakit pada Tanaman Cabai
- Hama dan Penyakit yang menyerang pada Kelapa Sawit
- Beberapa Produk Hasil Olahan Kelapa Sawit