Senin, 26 November 2012

Potensi Pertanian




Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
 Pembangunan infrastruktur pertanian menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten Tanah Laut. Infrastruktur pertanian yang dibangun pada tahun 2010 diantaranya pembangunan jalan usaha tani (JUT) yang tersebar di beberapa kecamatan sepanjang 19.079 meter, pembangunan jalan produksi pangan sepanjang 3.672 meter, dan jalan produksi perkebunan 5.310 meter. Pembangunan dan rehab tabat/pintu air 21 unit, rehab/pemeliharaan jaringan irigasi sepanjang 13 km, fasilitas sarana produksi dan permodalan serta fasilitas alat pengolahan hasil pertanian antara lain pembangunan lantai jemur, pembangunan penggilingan padi dan pembangunan gudang penyimpanan beras, serta pengadaan peralatan power tresher.
Semua dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung pembangunan pertanian yang merupakan mata pencaharian utama sekaligus lapangan kerja utama masyarakat di Tanah Laut. Kedepan, dengan harapan produksi gabah dan beras terus meningkat baik kuantitas maupun kualitas seiring dengan kemajuan teknologi di sektor ini.
Pada tahun 2009 luas tanam padi di Kabupaten Tanah Laut seluas 42.505 ha dengan produksi sebesar 159.035 ton. Sedangkanpada tahun 2010 sampai dengan bulan September luas lahan tanam sebesar 45.982 ha dengan produksi sebesar 141.659 ton.
Untuk komoditas jagung luas tanam tahun 2009 sebesar 15.405 ha dengan produksi sebanyak 84.017 ton. Sampai dengan bulan September tahun 2010 luas tanam jagung telah mencapai 14.660 ha dengan produksi sebesar 75.705 ton. Dilihat dari keragaan produksi cenderung stabil dan diharapkan pada akhir tahun terjadi kenaikan luas tanam maupun produksinya sehingga dapat diprediksi bahwa produksi jagung tahun 2010 akan menuju target 100.000 ton.
Komoditas ubikayu luas tanam tahun 2009 sebesar 3.600 ha dengan produksi sebanyak 54.442 ton, sedangkan tahun 2010 sampai dengan bulan September telah mencapai 3.052 ha dan produksi sementara 26.185 ton. Untuk komoditi ubi kayu optimis akan ada kenaikan luas areal secara signifikan karena adanya industri tepung tapioka PT. Citra Borneo Sukses Agro (CBSA) yang siap menampung komoditi ubi kayu hasil produksi masyarakat Tala.



Artikel Terkait: