Rabu, 28 Agustus 2013

Melepas Amarah, Meraih Keikhlasan

Terus memendam amarah sama seperti menggenggam bara panas untuk dilontarkan kepada seseorang, Kitalah yang akan terbakar.” -Sidharta Gautama
Dalam hidup memang wajar kalau ada peristiwa-peristiwa yang membuat kita marah dan kecewa. Tapi cepat kendalikan emosi kita kembali. Jangan biarkan rasa amarah, dendam, iri, kesal atau kecewa kepada pasangan, teman, rekan kerja, atau atasan di kantor bercokol lama di hati kita.
Kekesalan, amarah dan kekecewaan hanya akan mengaktifkan hukum tarik menarik, membuat kita menerima apa yang kita berikan.
Bila kesal pada pasangan atau ada kawan yang mengingkari janji, lalu kita menyalahkan mereka atas kekacauan semua itu, maka kita akan mendapatkan kembali keadaan yang dipersalahkan itu.

Kembalinya keadaan itu tidak harus selalu dari orang yang kita salahkan, tetapi sejatinya kita akan mendapatkan kembali keadaan yang kita salahkan itu.
Ikhlaskanlah, maafkanlah. Hati akan terasa lebih lega dan ringan dalam menjalani hidup, lebih fokus terhadap tujuan hidup tanpa terbebani penyakit-penyakit hati yang hanya akan menghabiskan energi positif.
“Jika saya mengikhlaskan diri saya, saya menjadi yang saya inginkan. Jika saya mengikhlaskan yang saya punya, saya akan menerima apa yang saya butuhkan” -  Tao Te Ching
Semoga Tuhan mengaruniai sabar yang tak terbatas dan ikhlas yang tak bertepi untuk kita semua, sehingga apapun rintangan dan cobaan yang dilalui akan terasa lebih ringan :)


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA BERKOMENTAR DAN UNGKAPKAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL INI.

NO SARA
NO PORNOGRAFI
NO SPAM
NO LINK ON
NO LINK OFF

JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBAGIKAN ARTIKEL INI KE JEJARING SOSIAL YANG ANDA SUKA YA :)