Jumat, 13 September 2013

memperkosa cewe 14 tahun

Beranjak remaja, mengalami berbagai perubahan dalam tubuh adalah fase yang luar biasa. Dari anak-anak menjelma menjadi seorang gadis. Bertambah tinggi, memiliki payudara, senyum semakin mempesona dan membuat lawan jenis mulai tertarik padanya. Jatuh cinta, saling lirik dengan cowok di sekolah sepertinya sudah menjadi warna dari hidup seorang remaja.

Tidak semua gadis beruntung bisa mengenyam pendidikan tinggi. Karena keterbatasan ekonomi, ada yang harus putus sekolah atau tidak bisa lagi melanjutkan edukasi. SSI (14) adalah gadis yang cantik, berjilbab dan pendiam. Sayang, orang tuanya tak mampu menyekolahkannya ke jenjang yang lebih tinggi. SSI hanya sekolah sampai tamat Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau sekolah dasar, dan selepasnya di rumah, menemani orang tuanya yang sudah renta.
Tidak pernah sekalipun berkelebat dalam mimpi atau pikiran SSI bahwa dirinya akan menerima pelecehan seksual yang begitu kejam. Gadis polos ini diperkosa oleh dua orang pemuda yang tinggal satu desa dengannya di Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Tidak hanya memperkosa, mereka membuat SSI hamil dan ketakutan luar biasa.
Gadis malang ini mulanya tidak bercerita kepada siapapun tentang kejadian buruk yang menimpanya. Tapi setelah sering 'tertangkap basah' muntah-muntah, ayah SSI yaitu Ngasari (70) bertanya pada putri tercintanya itu.Walau buta, Ngasari bisa merasakan ada yang salah dengan putrinya.
Merasa takut, SSI tidak bercerita tentang kondisinya sampai setelah didesak, akhirnya SSI mengaku bahwa 6 bulan lalu, dirinya dinodai di kebun jagung dan dianiaya. SSI ditendang, dipaksa melakukan hubungan intim yang menyakitkan. Setelah itu ditinggalkan begitu saja, tanpa ada rasa berdosa.
Marah dan tidak terima, itulah yang dirasakan Ngasari terhadap para pelaku bejat yang telah merusak hidup putrinya. Ngasari dan Kepala Desa Krincing kemudian melaporkan hal ini kepada kepolisian. "Kami sebenarnya sudah beberapa kali melakukan mediasi, namun pelaku selalu menolak mengakui perbuatannya. Karena itu, ini jalan terakhir," kata Kepala Desa Krincing Subiyanto, usai melaporkan kasus salah satu warganya itu ke Kantor SPKT Polres Magelang, Kamis (15/8), dikutip dari merdeka.com.
Tidak adanya itikad baik dari orang yang melakukan pelecehan ini, akhirnya mereka diseret ke kantor polisi. Tragedi buruk yang terjadi pada Bulan Februari 2013 sekitar pukul 16.00 WIB ini menyisakan begitu banyak luka mendalam bagi gadis polos tak berdaya ini. Kini SSI harus mengandung di usia yang sangat muda, tanpa ada orang yang bertanggung jawab dan masa depannya telah dirusak begitu saja.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA BERKOMENTAR DAN UNGKAPKAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL INI.

NO SARA
NO PORNOGRAFI
NO SPAM
NO LINK ON
NO LINK OFF

JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBAGIKAN ARTIKEL INI KE JEJARING SOSIAL YANG ANDA SUKA YA :)