Minggu, 13 Oktober 2013

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

Perkembangan IPTEK cukup pesat & kelihatannya tak terlihat mana ujung & pangkalnya, dimana & kapan berakhirnya. Demikian halnya metoda yang digunakan untuk melakukan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (APSI), sudah berkembang.
Pemodelan  APSI,  tidak  cukup  hanya  dengan  DFD  atau  Flowmap  saja.  DFD  hanya menggambarkan  sebagian  program  yang  ada  dalam  komputer.

Persoalannya adalah:
  1. Bagaimana memodelkan Sistem Informasi jika dalam suatu organisasi belum ada aliran dokumennya ?
  2. Bagaimana memodelkan Sistem Informasi jika dalam suatu organisasi belum ada komputernya ?
  3. Dari manakah sebaiknya memulai tahapan APSI ?
 Untuk menjawab hal itu, perlu dibedakan, antara :
  1. Sistem informasi dengan sistem organisasi, merupakan  tempat  beradanya  beberapa  sistem  informasi. Sistem organisasi merupakan supra sistem dari sistem informasi. 
  2.  Sistem informasi dengan sistem pengolahan data, merupakan elemen dari sistem informasi.
  3. Sistem informasi dengan sistem perangkat lunak, merupakan salah satu sub sistem dari sistem informasi.


Elemen dari sistem informasi ?
1.  User yang menggunakan dan berinteraksi langsung dengan elemen sistem informasi.
2.  Sistem Perangkat Keras (Hardware).
3.  Sistem Jaringan Komputer (Network).
4.  Sistem Perangkat Lunak (untuk Client maupun server).
5.  Sistem Basis Data.
6.  Interaksi antara Manusia dengan Komputer (Interaksi User dengan Komputer).
7.  Prosedur Operasi.
8.  Prosedur Pemeliharaan.
9.  Pengolahan Data non Komputer

Tahapan Analisa Perancangan Sistem Informasi ?

1. Analisis Sistem organisasi. Tujuannya antara lain untuk :
•  Mengidentifikasi Core business dari organisasi.
•  Mengidentifikasi Aktivitas yang mengelola Core business.
•  Mengidentifikasi Resources Utama dari Core business tersebut.
•  Mengidentifikasi konteks dari Sistem informasi yang mendukung pengelolaan Aktivitas, Resources Utama maupun Core Business.
•  Mengidentifikasi kebutuhan informasi bagi perancangan Sistem informasi.

2. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Tujuannya antara lain untuk :
•  Membangun arsitektur sistem informasi.
•  Mengidentifikasi konteks Sistem Perangkat Lunak dan Sistem Basis Data (jika analisis dilakukan oleh ahli informatika).
•  Mengidentifikasi konteks dan spesifikasi elemen lainnya (Sistem Perangkat Keras, Sistem Jaringan Komputer, dll).
•  Mengidentifikasi functionalities dari calon aplikasi Perangkat Lunak.
•  Mengidentifikasi entitas data yang relevan dari calon sistem basis data.

3. Analisis dan Perancangan Sistem Perangkat Lunak
•  Ikuti tahapan Software Engineering (RPL). Contoh Waterfall, Prototyping, Incremental Iterative, Spiral, OOA/OOD/OOT, dll.
•  Tujuannya adalah untuk membangun software (sistem perangkat lunak).

4. Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data
•  Ikuti tahapan Perancangan Basis Data (Pemodelan Konseptual, Logika, dan Fisik dari Basis Data).
•  Tujuannya adalah untuk membangun Sistem Basis Data yang terpusat ataupun yang tersebar.




HIPO
HIPO  (Hierarchy  plus  Input‐Proses‐Output)  merupakan  metodologi  yang  dikembangkan  dan didukung  oleh  IBM.  HIPO  sebenarnya  adalah  alat  dokumentasi  program.  Namun  sampai sekarang HIPO juga masih banyak dipakai sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap‐tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Sasaran HIPO
HIPO mempunyai sasaran utama sebagai berikut :
1.  Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi‐fungsi dari sistem.
2.  Untuk lebih menekankan fungsi‐fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukannya menunjukkan statemen‐statemen program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.
3.  Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing‐masing fungsi pada tiap‐tiap tingkatan dari diagram‐ diagram HIPO
4.  Untuk  menyediakan  output  yang  tepat  dan  sesuai  dengan  kebutuhan‐kebutuhan pemakai.

Diagram HIPO
HIPO memiliki 3 (tiga) macam diagram untuk masing‐masing tingkatannya sebagai berikut :
1. Visual Table of Contents (VTOC)
Diagram  ini  menggambarkan  hubungan  dari  fungsi‐fungsi  di  sistem  secara  berjenjang.Bentuknya mirip seperti topology Tree (pohon) dalam model topology.
2. Overview Diagram
Overview diagram menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses dan output.
Bagian input menunjukkan item‐item data yang akan digunakan oleh bagian proses. Bagian proses berisi sejumlah langkah‐langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi. Bagian output berisi dengan item‐item data yang dihasilkan atau dimodifikasi oleh langkah‐langkah proses.
3. Detail Diagram
Detail diagram merupakan diagram tingkatan yang paling rendah di diagram HIPO. Diagram ini
berisi dengan elemen‐elemen dasar dari paket yang menggambarkan secara rinci kerja dari
fungsi.

KAMUS DATA
Kamus Data (KD) atau Data Dictionary (DD) atau disebut juga dengan System Data Dictionary adalah  katalog  fakta  tentang  data  dan  kebutuhan‐kebutuhan  informasi  dari  suatu  sistem informasi. Dengan menggunakan KD analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis  maupun  pada  tahap  perancangan  sistem.  Pada  tahap  analisis,  KD  dapat  digunakan sebagai  alat  komunikasi  antara  analisis  sistem  dengan  pemakai  sistem  tentang  data  yang mengalir di sistem, yaitu tentang tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Pada tahap analisis sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan‐laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD. Arus data di DAD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja.

Isi Kamus Data
1. Nama Arus Data
KD dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka nama arus data juga harus dicatat
di KD, sehingga jika membaca DAD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus
data tertentu di DAD dapat langsung mencarinya di KD dengan mudah.

2. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lainnya memang ada. Alias perlu ditulis
karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen  satu
dengan lainnya.

3. Bentuk Data
Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa :
•  Dokumen dasar atau formulir (dari kesatuan luar ke suatu proses)
•  Dokumen hasil cetakan komputer (hasil suatu proses ke kesatuan luar)
•  Laporan tercetak (hasil suatu proses ke kesatuan luar)
•  Tampilan di layar monitor (hasil suatu proses ke kesatuan luar)
•  Variabel (hasil proses ke proses lain, hasil suatu proses yang direkam ke simpanan lain)
•  Parameter (hasil proses ke proses lain)
•  Field (dari simpanan data dibaca oleh suatu proses)

4. Arus Data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di KD supaya memudahkan mencari arus data dalam DAD.

5. Penjelasan
Penjelasan diperlukan untuk lebih memperjelas tentang makna dari suatu arus data yang dicatat di KD, penjelasan diisi dengan keterangan‐keterangan tentang arus data.

6. Periode
Periode menunjukkan kapan terjadinya arus data. Periode perlu dicatat di KD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan‐laporan harus dihasilkan.

7. Volume
Volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata‐rata dan volume puncak dari arus data.  Volume  rata‐rata  menunjukkan  banyaknya  data  yang  mengalir  dalam  satu  periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak.

8. Struktur Data
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD terdiri dari item‐item data apa saja.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA BERKOMENTAR DAN UNGKAPKAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL INI.

NO SARA
NO PORNOGRAFI
NO SPAM
NO LINK ON
NO LINK OFF

JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBAGIKAN ARTIKEL INI KE JEJARING SOSIAL YANG ANDA SUKA YA :)