Sabtu, 04 Januari 2014

Membangun Winning Character

Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) merupakan ajang kejuaraan bulutangkis dunia terbesar di Indonesia. Sejak digelar tahun 1982, animo pemain dunia untuk ikut serta di kejuaraan ini makin menggebu. Apalagi hadiah yang disediakan terus meningkat. Tahun ini DIOSSP memberikan hadiah total sebesar US$700.000, salah satu yang terbesar di antara turnamen Super Series Premier dunia.


Bagi pemain, selain hadiah uang yang besar, juga perolehan poin yang tinggi dari turnamen ini akan mendongkrak ranking-nya di daftar pemain Badminton World Federation (BWF). Jangan heran jika pemain-pemain top dunia hadir di Jakarta mengikuti turnamen yang berlangsung 10-16 Juni 2013 ini. Misalnya di tunggal putra, ranking 1-10 dunia hadir di DIOSSP 2013. Karena itu turnamen ini tidak akan kehilangan momen untuk menyaksikan aksi Lee Chong Wei, Chen Long, Du Pengyu, dan lain-lain, pemain top dunia saat ini.

Memang sangat disayangkan, pemain kawakan China Lin Dan tidak hadir. Meski tidak masuk 10 besar ranking BWF, Lin Dan memiliki magnet tersendiri. Walaupun begitu munculnya pemain-pemain muda dengan performa yang sangat menjanjikan membuat turnamen ini makin menarik. Terlebih-lebih para pemain berbakat tak hanya berasal dari China, Korea Selatan, dan tentu saja Indonesia, mereka juga datang dari Thailand dan India, dua negara yang kerap dikesampingkan dari daftar unggulan. Jangan lupa, dua di antara 10 besar pemain putra terbaik BWF sekarang berasal dari dua negara ini, Boonsak Ponsana (Thailand, 7) dan Parupalli Kashyap (India, 10). Ini menandakan prestasi bulutangkis dunia makin merata di dunia.

Winning Character

Dengan teknik yang makin merata, apa yang akan menentukan seseorang untuk jadi juara? Masalah ini kerap menjadi misteri. Prestasi Indonesia, misalnya. Secara teknik, kita tidak kalah dari negara lain. Dengan memiliki legenda-legenda pemain bulutangkis baik di tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, pada dasarnya kita tak kalah teknik dari pemain-pemain China yang saat ini mendominasi dunia. Tetapi kenapa prestasi kita belakangan menurun?

Menurut saya, ada faktor penting yang harus terus dipompakan yaitu winning character. Terbukti dengan adanya karakter itu saat menghadapi tim China di babak perempat final Piala Sudirman 2013 yang baru lalu, ganda putra muda Indonesia yang tak diunggulkan mampu menang. Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bisa menyingkirkan ganda campuran nomor satu dunia Xu Chen/Ma Jin. Begitu pun dengan ganda putri yang menjadi penentu.

Indonesia memberi perlawanan sengit di partai terakhir yang mempertemukan ganda putri Indonesia Liliyana Natsir/Nitya Krishinda Maheswari melawan ganda putri nomor satu dunia Yu Yang/Wang Xiaoli. Skor 12-21 dan 19-21 menunjukkan pasangan Indonesia itu tak terpaut jauh dari pemain China. Satu-satunya kekurangan adalah winning character yang tidak merata dipunyai oleh pemain kita. Menurut saya, winning character para pemain Indonesia masih bisa terus ditingkatkan. Pemain yang memilikiwinning character akan tercermin dari karakternya yang tak mau kalah, tak takut pada lawan, berjuang mati-matian, selalu optimistis, dan tak pupus harapan sebelum pertandingan usai.

Winning character itu tak hanya diperlukan ketika sedang bertanding. Ia harus muncul dalam diri setiap pemain di setiap saat. Memang winning character tak akan ada artinya jika tidak dilengkapi dengan teknik dan stamina yang baik. Tetapi teknik dan stamina yang baik juga terbukti tidak menghasilkan juara ketika si pemain tak memiliki winning character. Karena itu, keduanya harus seiring dan sejalan.

Oleh karena itu ada dua hal penting yang harus dijalankan secara konsisten:
1. Mencari sistem latihan yang efektif secara berkesinambungan sehingga menghasilkan teknik, stamina, fisik yang luar biasa.
2. Mencari sistem yang efektif untuk membangun mental juara (winning character).

Saya kira dua hal di atas merupakan faktor mutlak yang harus dimiliki oleh setiap atlet yang mau jadi juara. Juara adalah akibat dari sebab-sebab yang dibuat. Dan semuanya harus bayar harga dengan latihan super keras. Dengan terbangunnya dua hal di atas mental juara pasti akan muncul. Bagi atlet yang memiliki mental juara, kalah hari ini besok bangkit lagi. Menang/juara hari ini besok siap latihan lebih keras lagi. Semoga dengan persiapan yang sudah dilakukan untuk event Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013 ini, atlet kita dapat menghasilkan prestasi yang terbaik. Selamat bertanding!

Salam sukses luar biasa!

[dimuat oleh Koran SINDO, edisi 12 Juni 2013 - hlmn 32]


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA BERKOMENTAR DAN UNGKAPKAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL INI.

NO SARA
NO PORNOGRAFI
NO SPAM
NO LINK ON
NO LINK OFF

JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBAGIKAN ARTIKEL INI KE JEJARING SOSIAL YANG ANDA SUKA YA :)