Perhitungan biaya itu sebenarnya sederhana. Menurut seorang politikus yang kini anggota DPR, kebutuhan dana tersebut dialokasikan untuk berbagai hal seperti penggalangan massa, pembuatan kaos, dan baliho. Katanya, seorang caleg rata-rata mengeluarkan dana Rp50.000 sampai Rp100.000 untuk setiap orang yang digalangnya. Itu baru satu kali kampanye. Bisa dihitung jika waktu kampanye berkali-kali dan jumlah massanya makin banyak. Padahal pengeluaran caleg tak hanya untuk itu.
Ironisnya, pengeluaran tersebut tak menjamin dirinya akan terpilih. Akibatnya, beberapa tahun lalu kita membaca berita sejumlah caleg yang gagal terpilih bunuh diri karena meski sudah habis-habisan mengeluarkan harta-bendanya, ia gagal menjadi legislatif.
Pertanyaan berikutnya: Mungkinkah seorang tokoh miskin atau uangnya pas-pasan tetapi memiliki komitmen bagus pada konstituennya, memiliki integritas tinggi, teruji kepeduliannya pada kepentingan rakyat, bisa ikut nyaleg?
Dunia ini berubah. Sistem, teknologi, suasana, itu berubah. Maka saya yakin, bisa. Selalu ada jalan bagi mereka yang berniat baik. Presiden AS Barack Obama, contohnya. Ia berhasil menggaet 58% pemilih pemulanya dari internet yang dikomunikasikannya melalui Facebook, MySpace, Twitter, YouTube, dan sebagainya. Obama bukanlah orang kaya tetapi berhasil jadi Presiden AS dan mampu mempertahankan posisinya hingga dua periode. Sebelumnya dia bukanlah siapa-siapa. Kemenangannya karena internet. "Kalau bukan karena internet, Barack Obama tidak akan menjadi presiden. Kalau bukan karena internet, Barack Obama tidak akan menjadi calon (presiden)," kata Arianna Huffington, pemimpin redaksi The Huffington Post.
Murahnya biaya kampanye Obama dicontohkan dari videonya di YouTube. Video Obama selama kampanye 2008 dilihat selama 14,5 juta jam di website tersebut. Dengan jumlah penayangan selama itu jika dilakukan di televisi Obama harus mengeluarkan US$47 juta. Sedangkan di YouTube gratis.
Itu sebagai contoh bahwa bagi tokoh yang kompeten masih banyak cara yang bisa ditempuh. Selain itu, mereka pasti mendapat dukungan rakyat. Karena itu, bagi caleg yang merasa “miskin” tak perlu khawatir. Selama menjaga komitmen, ia pasti bisa nyaleg. Selamat berjuang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
JANGAN LUPA BERKOMENTAR DAN UNGKAPKAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL INI.
NO SARA
NO PORNOGRAFI
NO SPAM
NO LINK ON
NO LINK OFF
JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBAGIKAN ARTIKEL INI KE JEJARING SOSIAL YANG ANDA SUKA YA :)