Alkisah, bakmi adalah salah satu jenis mi yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa ke Nusantara. Kata “mi” dan “bami” dalam bahasa Belanda berasal dari kata “bakmi’, dan diperkenalkan selama masa kolonialisme Belanda di Indonesia. Sampai sekarang bakmi adalah salah satu jenis makanan Indonesia yang sangat digemari di Belanda.
Walaupun asalnya dari negeri Tiongkok, cita rasa bakmi Indonesia sangat berbeda dari bakmi buatan orang-orang Tionghoa. Bakmi yang kini banyak dijajakan telah diadaptasi dengan menggunakan bumbu-bumbu khas Indonesia. Ada berbagai variasi mi di Indonesia. Mi paling umum adalah yang terbuat dari tepung terigu atau yang berwarna kuning. Jenis lainnya yang juga terkenal adalah kwetiau, yaitu mi yang dibuat dari tepung beras dan bentuknya lebih besar dan tipis. Kedua variasi mi ini biasanya harus direbus dulu sebelum disajikan.
Biasanya, mi akan direbus secara terpisah sebelum dimasukkan ke kuahnya. Mi yang digunakan umumnya telah dicampur dengan minyak. Dalam penyajiannya, bakmi dilengkapi aneka lauk, seperti ayam, bok choy, atau bakso. Kuah bisa dihidangkan terpisah-dalam mangkuk tersendiri-dan baru dicampurkan ke mi sesuai selera konsumen.
Deskripsi Usaha Bakmi
Bahan Baku
Umumnya, penjual bakmi tidak membuat mi sendiri, tetapi membelinya di pasar tradisional atau langsung dari produsennya. Di pasar, mi biasanya dijual sudah dalam bentuk gulungan-gulungan bulat, padat, kering, dan dibungkus plastik. Mi kering dengan berat sekitar setengah kilogram dihargai Rp4.000-Rp7.000. Selalu gunakan mi dengan merek atau produsen yang sama. Ini dilakukan selain untuk menjaga kualitas, juga agar rasa bakmi Anda tidak berubah-ubah dan membuat pelanggan bingung.
Kalaupun Anda ingin membuat mi sendiri untuk menciptakan cita rasa bakmi yang khas dan berbeda dari bakmi-bakmi lainnya. Anda harus memperhitungkan biaya produksinya. Anda harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli bahan baku pembuat mi. Walaupun besarnya biaya tersebut tidak sampai setengah biaya operasional keseluruhan,tetap saja itu bisa membebani usaha. Apalagi jika modal usaha yang Anda milki tidak terlalu banyak.
Tempat Usaha
Bakmi biasanya dijual berkeliling menggunakan gerobak atau dijual di sebuah kios atau warung. Lokasi strategis untuk berjualan bakmi adalah di daerah pemukiman penduduk/perumahan,pasar,lingkungan sekolah dan kampus, atau di pinggir jalan raya yang ramai. Jika dulu sebagian besar penjual bakmi memilih untuk menjajakan dagangan mereka dengan berkeliling, kini semakin banyak saja yang memilih menyewa tempat tetap di wilayah lokasi tertentu. Bahkan, banyak juga yang menjadikan rumah sebagai tempat berjualan. Walaupun harus mengeluarkan biaya lebih untuk sewa tempat, keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Hal ini karena pangsa pasar yang sudah tetap dan proses usaha yang semakin lancar dengan adanya tempat usaha.
Contoh Resep
Perlengkapan Usaha
Seperti kebanyakan usaha kuliner lainnya, perlengkapan usaha yang harus Anda miliki saat ingin berjualan bakmi diantaranya gerobak atau etalase, peralatan masak-mulai dari kompor gas dan tabungnya, panci besar, sampai saringan mi-peralatan makan(mangkuk,sendok, garpu, dan gelas), perlengkapan tambahan seperti tempat kecap, saus, dan sambal serta wadah tisu. Tak lupa meja dan kursi tempat para konsumen bisa menyantap bakmi mereka.
Karyawan
Usaha bakmi sebenarnya bisa dilakukan sendiri tanpa karyawan. Namun, ketika usaha sudah mulai berkembang, tak ada salahnya jika Anda mempekerjakan seorang karyawan. Nantinya, karyawan inilah yang akan membantu melayani pelanggan, sehingga Anda bisa fokus meracik pesanan bakmi. Untuk menggaji karyawan, Anda bisa menyisihkan dana operasional minimal Rp500.000 tiap bulannya.
Promosi
Tak ada salahnya jika Anda melakukan promosi kecil-kecilan di awal usaha. Beberapa cara berpromosi yang bisa dijalankan antara lain memberikan potongan harga untuk setiap pembelian bakmi dalam jumlah porsi tertentu. Jika didukung kualitas dan cita rasa lezat, promosi dari mulut ke mulut melalui para konsumen yang merasa puas akan terjadi dengan sendirinya.
Bentuk promosi lain misalnya dengan memasang spanduk di tempat usaha atau di lokasi-lokasi strategis lain di sekitar tempat usaha. Menyediakan layanan pesan-antar juga bisa menjadi alat berpromosi yang efektif karena layanan tersebut dapat memudahkan konsumen yang ingin makan bakmi tapi tak sempat datang sendiri ke warung Anda.
Harga Bakmi
Kisaran harga bakmi keliling biasanya lebih murah dibanding bakmi di warung/kios bakmi, yaitu Rp4.000-Rp 5.000 per porsi. Sedangkan bakmi di warung/kios di jual di kisaran harga Rp6.000-Rp 10.000 per porsi. Perbedaan harga jual ini terkait dengan biaya sewa tempat dan kelengkapan variasi bakmi yang dijual. Warung bakmi biasanya menawarkan bakmi dengan tambahan bakso, pangsit, dan yang kini sedang populer: bakmi jamur.
Risiko Usaha
Persaingan adalah salah satu risiko usaha bakmi karena hampir di semua tempat kita dapat menemui usaha ini. Salah satu strategi yang bisa Anda gunakan untuk menghindari persaingan ketat adalah dengan memilih lokasi usaha yang belum ada pedagang bakminya. Atau kalaupun ada, letaknya tidak berdekatan dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Kualitas, cita rasa, dan harga yang bersaing juga akan sangat menentukan dapat bertahan atau tidaknya usaha Anda dalam menghadapi para pesaing.
Analisis Usaha Bakmi
Asumsi
- Masa pakai gerobak/etalase 3 tahun
- Masa pakai meja dan kursi 3 tahun
- Masa pakai peralatan masak 3 tahun
- Masa pakai peralatan makan 2 tahun
- Masa pakai perlengkapan tambahan 1 tahun
Investasi
Biaya Operasional Usaha Bakmi
Pemasukan per Bulan
Penjualan bakmi:
30 porsi x Rp 8.000 x 30 hari = Rp7.200.000
Keuntungan per Bulan
Laba = total pemasukan – total biaya opersional
= Rp7.200.000 – Rp3.435.552
= Rp3.764.448
Lama Balik Modal
Lama balik modal = total investasi/laba
= Rp4.700.000/Rp3.764.448
= 1 bulan 8 hari
Tips Menjalankan Usaha
Selain kualitas dan cita rasa makanan, kebersihan dan kenyamanan tempat usaha juga menjadi salah satu faktor penting yang harus Anda perhatikan. Pastikan lokasi usaha tidak berada di tempat yang kotor dan berbau. Buat suasana senyaman mungkin sehingga pelanggan tidak kapok datang dan membeli bakmi Anda.