Pestisida kimiawi hingga saat ini masih dianggap sebagai satu-satunya senjata pamungkas untuk menghadapi serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) karena kompleksnya permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai di lapangan.
Para pemakai pestisida, sekalipun sudah sangat akrab dengan pestisida, bahkan tingkat ketergantungannya sangat tinggi, di lapangan masih banyak dijumpai kesalahan-kesalahan pemakaian pestisida. Karena pengetahuan mereka tentang pestisida masih sangat kurang.
Para pemakai pestisida, sekalipun sudah sangat akrab dengan pestisida, bahkan tingkat ketergantungannya sangat tinggi, di lapangan masih banyak dijumpai kesalahan-kesalahan pemakaian pestisida. Karena pengetahuan mereka tentang pestisida masih sangat kurang.
Penggunaan pestisida harus seefisien dan seefektif mungkin, agar biaya dapat ditekan karena harganya sangat mahal. Penggunaan tidak tepat dapat berdampak negatif bagi manusia. Hal-hal yang berkaitan dengan efektifitas pemakaian pestisida diantaranya :
1. Pilih jenis pestisida tepat sasaran
Ketahuilah terlebih dahulu OPT yang sedang menyerang tanaman, karena jenis dan cara OPT merusak tanaman sangat menentukan jenis formulasi dan cara kerja pestisida yang sebaiknya dipilih. Disarankan menggunakan pestisida berspektrum sempit.
|
2. Kenali bahan aktif pestisida
Pilihlah pestisida paling murah. Satu bahan aktif pestisida mempunyai merk dagang yang beraneka ragam dan harga yang berbeda-beda, padahal fungsinya sama. Kenali bahan aktif dan dosis pemakaian yang tertera pada kemasan.
Berikut ini cara memilih dua merk dagang pestisida berbahan aktif sama dengan dosis dan harga yang berbeda. Misal :
Pestisida A : Harga Rp. 200.000 dosis 2ml/lt kemasan 100ml
Pestisida B : Harga Rp. 230.000 dosis 1,5ml/lt kemasam 100ml
Cara memilih :
harga pestisida A per ml adalah Rp. 2000
harga pestisida B per ml adalah Rp. 2300
kalau kita menggunakan sprayer berkapasitas 25 lt, berarti :
Pestisida A : 2ml x 25 x Rp. 2000 = Rp. 100.000
Pestisida B : 1,5ml x 25 x Rp. 2300 = Rp. 86.250
Jadi harga Pestisida B lebih murah daripada harga pestisida A karena dosisnya lebih rendah, meskipun sekilas tampak lebih mahal pestisida B (Rp. 230.000) daripada pestisida A (Rp. 200.000).
|
3. Pencegahan kekebalan
Penyemprotan pestisida harus dilakukan berseling baik bahan aktif maupun cara kerjanya, jangan menggunakan bahan aktif yang sama secara berturut-turut karena akan menimbulkan kekebalan pada OPT. Gantilah bahan aktif setiap kali penyemprotan.
|
4. Gunakan dosis yang tepat
Dosis pemakaian pestisida dapat dilihat pada kemasan dari merk pestisida yang digunakan, gunakan dosis terendah terlebih dahulu kemudian tingkatkan sesuai dengan umur tanaman dan perkembangan di lapangan. Untuk menghemat biaya gunakan gelas ukur atau takaran yang tepat. Jangan meningkatkan dosis yang lebih tinggi dari petunjuk di kemasan karena tidak akan meningkatkan efektifitas pengendalian tetapi justru dapat merusak dan meracuni tanaman, dan bahkan akan mempertinggi tingkat kekebalan OPT terhadap bahan aktif pestisida.
|
5. Waktu aplikasi yang tepat
Waktu yang baik untuk penyemprotan pestisida adalah pagi dan sore hari. Hindari sinar mahari terik dan cuaca mendung.
|