- Konsentrasi pupuknya harus sesuai dengan petunjuk pada kemasan, jangan berlebihan.
- Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap kebawah, umumnya daun memiliki mulut daun (stomata) menghadap kebawah atau bagian punggung daun.
- Penyemprotan hendaknya dilakukan saat matahari tidak terik, paling bagus sore hari atau pagi hari saat matahari belum menyengat.
- Penyemprotan jangan dilakukan menjelang musim hujan karena pupuk daun akan tercuci habis oleh air hujan.
- Keterangan pada kemasan selalu dibaca, dihapal, dicatat atau disimpan agar dapat mengingat .
Perlu diperhatikan :
- Dosis masing masing merk dagang berbeda, jumlah larutan per tanaman juga tidak sama
- Cara paling tepat membaca petunjuk dikemasan secara seksama
- Kepekatan larutan cukup halus waktu disemprotkan, jangan berkabut
- Penyemprotan jangan terlalu dekat dengan tanaman, penting merata, patokan bila daun sudah Nampak basah sudah cukup.
- Penyemprotan dilakukan sejak dipesemaian hingga pertanaman
- Dosis yang diberikan memperhatikan pertumbuhan , misalnya masa vegetative pembentukan cabang , daun kadar N yang lebih tinggi, demikian seterusnya
- Penyemprotan dilakukan maksimal setiap 10 hari sekali, dengan memperhatikan bila pertumbuhan daun, cabang., tunas - tunas tumbuh jangan dilakukan penyemprotan. Tunas yang baru keluar sangat peka terhadap pemupukan lewat daun. Masa generative pupuk daun yang berkadar P dan K tinggi. Akan muncul tunas baru yang nantinya keluar bunga. Persentase bunga mekar lebih banyak jangan dilakukan penyemprotan lagi.
- Tanaman yang baru dipindahkan jangan disemprot dengan pupuk daun, kondisinya lemas perlu proses bila tanaman sudah pulih tampak segar dapat diberikan penyemprotan pupuk daun.