Selasa, 27 November 2012

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA


1. Pengolahan tanah yang baik ( gembur)

  • Dibajak 2 kai sedalam 15 - 20 cm dan diratakan /dihaluskan
  • Pada musim hujan perlu dibuat saluran  drainase sedalam 20 - 30 cm
2. Penggunaan benih unggul
  • Kebutuhan benih 15 - 20 kg /ha ( berlabel Hibrida)
  • Hasil tanaman tidak dianjurkan dpakai sebagai benih
  • Setiap kali tanam harus menggunakan benih Hibrida baru
3. Perlakuan benih ( seed treatment)
  • Apabila waktu tanam terlambat, benih perlu ditambah Rhidomil
  • Takaran Rhidomil 5 gram /kg benih
4. Populasi tanaman yang optimal
  • Jarak tanam :
   - 75  x ( 20 - 25 cm) atau 80 x ( 19 - 20 cm), untuk 1 biji / lubang
   - 75 x ( 40 x 50 cm) untuk 2 biji/ lubang

5. Pemupukan Berimbang....+ Pupuk Organik
  • Secara umum dosis pupuk ( 300 - 350 kg) Urea + ( 199 - 200) kg SP-36 + 100 Kg Kcl/Ha atau sesuai rekomendasi setempat
  • Pupuk N  atau Urea diberikan 2 kali yaitu saat tanam ( 1/3 bagian) dan pada umur 30 HST ( 2/3 bagian). Pupuk SP-36 dan KCL seluruhnya diberikan pada saat tanam
  • Padatanah ringan dan curah hujan tinggi, Pupuk N dapat diberikan 3 kali yaitu pada saat tanam,3 HST dan 40 HST
  • Pada lahan masam dapat diberikan kaptan sebesar 500 kg/ha secara larikan.
  • Pupuk Organik terutama Ayam dari petelur atau Pupuk Kandang diberikan sebelum  tanam sebanyak 400 - 500 kg atau 80 karung  seukuran pupuk Pupuk Buatan / Beras
6.Penggunaan  PPC dan ZPT yang telah direkomendasikan  sesuai abnjuran penggunaan ZPT dan PPC
   hanya dianjurkan pada daerah yang telah menerapkan  Panca Usaha secara lengkap

7. Pemeliharaan tanaman :

  • Penyiangan dilakukan 2 kali umur 2 - 5  MST atau pada pengisian  biji atau sesuai  dengan pertumbuhan gulma
  • Pembumbunan untuk menutup lubang pupuk dan memperkuat tegaknya tanaman
  • Pengairan dilakukan terutama pada pertanmana musimkemarau ( MK I dan MK II), dengan pembuatan sumur pantek. Pengairan diberikan pada waktu tanam , umur 3.6.8 dan 11 minggu setelah tanam ( MST)
8. Pengendlaian hama dan penaykit
  • Hama penting adalah lalat bibit, penggerek tongkol, penggerek batang dan ulat grayak
  • Pengendalian denganCarbofuran ( Furadan, Petrofur, Dharmafur 3 G),
  • Cara Pengendalian :
         - Serwangan waktu tanam  insektisida diberikan pada lubang biji ( 4 - 5 butir / lubang)
         -  Serangan umur 3 MST insektisida diberikan melalui pucuk daun 8 - 16 kg /ha

  • Penyemprotan insektisida Methonyul seperti Lannate ( 2 cc /liter air)

9. Panen

  • Panen dilakukan bila klobot mengering atau lapisan/layer biji sudah berwarna hitam
  • Pengeringan sampai kadar air 18 - 20 %
  • Kadar air lebih dari 20 % biji mudah rusak
10. Penyimpanan Hasil


Artikel Terkait: